Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Curiga kepada Embun

25 Februari 2019   06:10 Diperbarui: 25 Februari 2019   06:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun mengkristal besar, jauh lebih besar dari pagi sebelumnya
Tak biasa
Pagi menggigil kuat, lebih dingin dari pagi-pagi kemarin
Alergi dingin membuat bersin
Tidak ada deras hujan
Juga rintik-rintik hujan
Tidak ada mendung
Besar embun membuat bingung
Jangan paksakan untuk menterjemah
Matahari sudah tampak perlahan memancarkan cerah
Embun akan lumer dengan sendirinya
Tak akan sempat bertanya
Mebiarkan kristal besarnya pecah
Ada saatnya pasrah

Bila pagi ini dirasakan beda, biarkan saja
Jangan menerka-nerka
Agar tak salah, hanya karena curiga
Tanda-tanda alam memang ada
Tapi tak mesti mendewakan alam
Hanya karena embun beda, hingga ketakutan bakal tenggelam
Rasanya tak masuk akal
Logika bisa jadi penangkal
Do'a bisa menjadi bekal
Menangkis kemusrikan
Agar tak kurang ajar kepada Tuhan

Sungailiat, 24 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun