"Nini, aku ingin engkau tidak takut menyampaikan maksudmu. Buatlah kami semua merasa lega atas kesediaanmu itu."
"Bab..baik bapak resi, mohon ma'af hamba tidak punya syarat apa-apa bapa," jawab Nini Sugala sambil menangis lagi, "bahkan sebenarnya hamba juga tidak ada dendam apapun kepada Gusti Ayu Gendari ...huhu.. huk..!"
"Teruskan Nini, bicaralah terus !"
"Bapa, hamba ikhlas melaksanakan ini semata-mata karena pengabdian hamba pada keluarga Bapa Resi. Hamba hanya berdo'a semoga anak kami kelak menjadi anak yang berguna bagi sesama."
"Jangan sedih nini, aku juga akan selalu ikut mendo'akan untuk kebaikan anakmu kelak. Bukankah anakmu besuk itu juga cucuku pula? Semoga Yang Maha Kuasa berkenan mengabulkan do'aku," berkata Begawan Abiyasa.Â
"Nah, besuk kita persiapkan segala keperluan pernikahan kalian. Sekarang kau boleh beristirahat karena hari sudah larut malam. Sengkuni, antarkanlah Nini Sugala ke asrama tempatnya."
"Sendika Bapa Resi, " jawab Sengkuni seraya mengangguk hormat.
Bersambung ke link berikut: