Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wayang, Raden Yuyutsu-Kurawa Pencil (4)

25 Maret 2019   02:53 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:36 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nini, aku ingin engkau tidak takut menyampaikan maksudmu. Buatlah kami semua merasa lega atas kesediaanmu itu."

"Bab..baik bapak resi, mohon ma'af hamba tidak punya syarat apa-apa bapa," jawab Nini Sugala sambil menangis lagi, "bahkan sebenarnya hamba juga tidak ada dendam apapun kepada Gusti Ayu Gendari ...huhu.. huk..!"

"Teruskan Nini, bicaralah terus !"

"Bapa, hamba ikhlas melaksanakan ini semata-mata karena pengabdian hamba pada keluarga Bapa Resi. Hamba hanya berdo'a semoga anak kami kelak menjadi anak yang berguna bagi sesama."

"Jangan sedih nini, aku juga akan selalu ikut mendo'akan untuk kebaikan anakmu kelak. Bukankah anakmu besuk itu juga cucuku pula? Semoga Yang Maha Kuasa berkenan mengabulkan do'aku," berkata Begawan Abiyasa. 

"Nah, besuk kita persiapkan segala keperluan pernikahan kalian. Sekarang kau boleh beristirahat karena hari sudah larut malam. Sengkuni, antarkanlah Nini Sugala ke asrama tempatnya."

"Sendika Bapa Resi, " jawab Sengkuni seraya mengangguk hormat.

Bersambung ke link berikut:

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5c99e0d4cc528314ff5943e2/wayang-raden-yuyutsu-kurawa-pencil-5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun