Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rusman: Puisi | Tangis Seorang Guru Bantu

24 Juni 2018   14:41 Diperbarui: 31 Maret 2019   01:10 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Rus Rusman

Merenung tentang pendidikan di negeri ini..

Tangisku mengalir tiada henti

bisakah ditemukan cara terbaik bagi masa depan generasi ?

Jika para otak dan tangan yang kurang bijak terlanjur menerima simpati

Duhh Tuhan... Engkaulah yang Maha Bijaksana

Karuniakan setetes saja kebijaksanaan pada para yang mulia

Agar anak cucu terselamatkan masa depannya

Kami tunggu kemurahanMu ya Allah..

Berdiri di antara kerumunan murid-muridku...

Aku seperti terhipnotis alam tak sadarku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun