Bulan Ramadan sering kali jadi momen di mana rutinitas berubah, termasuk kebiasaan olahraga. Jujur saja, aku adalah tipe orang yang biasanya memilih untuk tidak terlalu banyak bergerak selama puasa.Â
Rasanya tubuh lebih mudah lelah, dan godaan untuk rebahan lebih besar daripada keinginan untuk berolahraga. Tapi Ramadan kali ini, aku mencoba sesuatu yang berbeda yaitu Move Challenge. Â
Move Challenge ini bukan tantangan olahraga berat atau harus lari sekian kilometer per hari. Prinsipnya sederhana yaitu "bergerak". Tak peduli jenis olahraga apa, yang penting ada aktivitas fisik setiap harinya.Â
Ini bukan tentang membentuk tubuh ideal atau mengejar target tertentu, tapi lebih ke membangun kebiasaan sehat di bulan yang penuh keberkahan ini. Â
Awalnya, aku cukup skeptis. Biasanya, setelah sahur dan subuh, aku memilih tidur lagi atau hanya duduk-duduk santai. Tapi kali ini, aku mencoba jalan kaki sebentar setelah salat subuh.Â
Tidak perlu jauh, hanya keliling disekitar kosan selama 10-15 menit. Hasilnya? Aku merasa lebih segar, dan kantuk yang biasanya menyerang setelah sahur perlahan berkurang. Â
Di siang hari, aku tetap berusaha aktif. Alih-alih duduk terlalu lama di depan laptop, aku mencoba sesekali berdiri, melakukan stretching ringan, atau sekadar berjalan-jalan kecil di dalam ruangan.Â
Aktivitas sederhana seperti ini mungkin terdengar sepele, tapi ternyata cukup membantu tubuh tetap bugar dan tidak terasa terlalu kaku selama berpuasa. Â
Bagaimana dengan olahraga yang lebih serius? Aku memilih waktu sore menjelang berbuka untuk melakukan gerakan yang sedikit lebih intens. Tidak perlu lari maraton atau angkat beban berat, cukup latihan ringan seperti squats dan push-up. Â
Hal yang menarik, aku menyadari bahwa berolahraga selama Ramadan adalah tidak harus selalu berat dan menguras energi. Justru, tantangan ini membuatku sadar bahwa yang terpenting adalah konsistensi dalam bergerak.Â
Selama ini, aku menganggap olahraga itu harus selalu dalam bentuk yang serius dan menguras tenaga, padahal menjaga tubuh tetap aktif bisa dilakukan dengan cara yang lebih fleksibel. Â
Tantangan ini juga mengajarkanku tentang pentingnya mendengarkan tubuh. Ada hari di mana aku merasa sangat lelah, dan pada hari-hari itu aku memilih aktivitas yang lebih ringan, seperti stretching atau sekadar berjalan santai. Yang penting, aku tetap bergerak.Â
Ramadan ini bukan tentang memaksakan diri, tapi tentang menemukan keseimbangan antara ibadah, istirahat, dan menjaga kesehatan tubuh. Â
Move Challenge ini benar-benar mengubah cara pandangku terhadap olahraga di bulan puasa. Aku merasa lebih segar, tubuh tidak terlalu lemas, dan yang paling penting, aku jadi lebih sadar bahwa aktivitas fisik sekecil apa pun punya dampak besar untuk kesehatan. Â
Jadi, buat kamu yang merasa malas olahraga di bulan puasa, mungkin bisa coba tantangan sederhana ini. Tidak perlu muluk-muluk, cukup bergerak sesuai kemampuan.
Entah itu jalan kaki, stretching, atau sekadar berdiri lebih sering dari biasanya, yang penting tetap aktif. Siapa tahu, kebiasaan kecil ini bisa jadi awal perubahan besar dalam gaya hidup kita. Selamat mencoba dan tetap sehat selama Ramadan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI