Saat memasuki usia menopause banyak kaum wanita yang mulai memikirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Seperti bagaimana perubahan mental, hubungan saya dengan suami atau kecemasan lainnya.
Sejak usiaku mencapai 47 tahun, saya sudah tidak lagi mendapati datang bulan. Bahkan jauh sebelum itu. Ceritanya setelah melahirkan anak pertama saya mengikuti program KB. Alat kontrasepsi yang saya pakai adalah suntik setiap 3 bulan sekali. Maka sejak itulah saya tidak lagi datang bulan.
Setelah kurang lebih 3 tahun saya tidak menstruasi, Â saya merencanakan mempunyai anak kedua, sehingga saya tidak lagi suntik. Kembali saya mendapati menstruasi lagi, seperti biasa, lancar setiap bulan. Belum genap satu tahun ahirnya saya hamil anak kedua.
Pasca melahirkan anak kedua, kembali saya KB lagi, dan suntik salah satu pilihan yang cocok untuk saya. Berat badan saya tetap langsing dan tidak gemuk. Selama suntik itulah saya tidak menstruasi lagi kurang lebih 13 tahun.
Kembali saya merencanakan anak ketiga, suntik KB saya hentikan. Ahirnya saya hamil anak ketiga, setelah mengalami menstruasi lagi selama kurang lebih dua tahun. Alhamdulillah kembali saya mendapatkan rezeki anak ketiga.
Pasca melahirkan anak ketiga saya kembali mengikuti program keluarga berencana. Karena sudah cocok dengan suntik saya tetap menggunakan alat kontrasepsi ini. Setelah 7 tahun lamanya kembali saya merencanaka anak ke-4.
Alhamdulillah Allah masih mempercayakan untuk memberi anugerah kembali. Â Kembali lahir anak keempat setelah dua tahun berhenti suntik. Saat itu usiaku genap 40 tahun, usia yang penuh risiko untuk melahirkan. Namun atas kuasa Allah, saya melahirkan dengan lancar dan tanpa ada hambatan. Bayi sehat ibu pun sehat.
Pasca melahirkan anak keempat, kembali saya mengikuti program keluarga berencana. Â Kali ini saya memilih pasang implant. Â Pasang implant ada pilihannya, ada yang 3 tahun ada yang 5 tahun. Saat itu saya memilih yang durasi waktunya selama 3 tahun. Menurutku Lebih praktis, cukup pasang sekali untuk masa 3 tahun lamanya.
Kembali saya tidak menstruasi, selama 3 tahun. Setelah 3 tahun saya lepas implant dan pasang lagi untuk masa 3 tahun lagi. Saat itu usia saya sudah 45 tahun. Setelah pasang yang kedua kalinya dan saya lepas kembali, selama itu saya tidak menstruasi hingga sekarang.
Pertanyaannya, mulai kapan saya mengalami menopause?
Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Wanita dikatakan mengalami menopause jika tidak lagi mengalami menstruasi dalam waktu 12 bulan berturut-turut.
Secara pasti saya kurang tahu kapan saya mulai menopause, karena sejak memakai alat kontrasepsi implant saya tidak mengalami masa menstruasi, dua kali pasang implat. Masing-masing berdurasi 3 tahun, saat pemasangan kedua dan belum selesai masanya,  suami berpulang ke  rahmatullah sehingga sayapun melepas implant.
Sejak saat itu hingga sekarang saya tidak lagi mengalami menstruasi. Sejak berumur 47 tahun. Sedangkan masa menopause biasanya menjelang usia 45-55 tahun. Mungkin sejak itulah saya sudah mengalami menopause. Â
Adapun menurut laman Siloam Hospitals tanda-tanda dari menopause Sebagai berikut
Pertama, Perubahan Siklus Menstruasi
Bagi wanita, gejala dan tanda-tanda menjelang menopause tidak sama. Bahkan ada yang sama sekali tidak ada gejala. Hanya tiba-tiba saja sudah tidak mengalami menopause, seperti saya. Bahkan saya tidak tahu secara pasti kapan saya mulai menopause.
Adapun salah satu tanda-tanda menopause adalah jika ada perubahan siklus menstruasi. Misalnya lebih lama atau sebaliknya, Biasanya menstruasi selama 7 hari, kali ini hanya 3 hari saja. Atau volume darah, biasanya banyak dan lancar, menjadi hanya sedikut bahkan Cuma flek-flek saja.
Perubahan siklus tersebut akhirnya lama-kelamaan akan berujung dengan berhentinya masa menstruasi. Hal ini cukup normal, apalagi jika usia sudah lebih dari 45 tahun. Namun jika ada kekhawatiran maka tidak ada salahnya jika berkonsultasi dengan dokter atau bidan desa setempat.
Kedua, Sulit Menahan Pipis
Menjelang menopause, ada kalanya wanita mengalami inkontinensia urine arau sulit menahan buang air kecil. Bisa jadi ini ada masalah pada saluran kemih. Misalnya sering pipis yang tak bisa ditahan, atau nyeri saat pipis atau anyang-anyangen.
Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut, tapi disertai batuk. Saat batuk maka buang air kecil tidak bisa ditahan. Hingga saat ini terkadang saat batuk suka ngompol. He he...
Masih menurut laman Siloam hospital, menurunnya kadar estrogen menjelang menopause juga berpotensi menyebabkan wanita rentan mengalami infeksi saluran kemih.
Ketiga, Rambut Rontok dan Kulit Kering
Saat menapouse perubahan pada rambut dan kulit terjadi. Ini saya alami sendiri, saat menyisir rambut pasti banyak yang rontok apalagi jika rambut saya panjang pasti banyak yang nyangkut di sisir. Demikian juga dengan kulit menjadi kering. Selain itu menurunnya kadar estrogen menyebabkan rambut menjadi rapuh dan rontok.
Keempat, Masalah Psikologis
Seiring bertambahnya usia, perubahan hormon saat menopause memengaruhi perubahan emosi dan kondisi psikologis wanita. Terkadang wanita menjadi lebih mudah tersinggung, merasa sedih tiba-tiba, cemas dan gampang lelah.
Nah, gampang lelah itu yang sudah umum terjadi, saya sendiri bisa merasakan perbedaannya, dulu sebelum usia 40 tahun, kegiatan yang bertenaga masih sanggup melakukannya, seperti gerak jalan, atau olah raga berat lainnya. Namun seiring bertambahnya usia, kegiatan itu sudah tidak lagi saya ikuti.
Kelima, Gairah Seks Menurun
Penurunan hormon estrogen dapat membuat klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual. Hal ini dapat menyebabkan gairah seksual menurun, sehingga wanita menjadi sulit mencapai orgasme. Inilah yang menyebabkan sebagian besar wanita merasa hawatir terhadap keadaan dirinya, merasa was-was saat hal ini terjadi. Â
Itulah beberapa tanda-tanda menopause yang perlu dipahami oleh setiap wanita. Dengan mengenali berbagai tanda tersebut, diharapkan kita tidak khawatir jika mengalami perubahan menjelang menopause.
Selain tanda-tanda di atas, masa-masa menopause juga sudah mulai banyak keluhan  mulai kolestrol meningkat, asam urat, nyeri sendi, tulang mulai rapuh seperti oestoporosis, massa otor berkurang hingga  berat badan meningkat dan lain-lain.
Untuk itu sebaiknya, dengan bertambahnya usia dan memasuki masa menopause disarankan untuk rutin cek kesehatan, apalagi sekarang sudah difasilitasi pemerintah. Setiap desa sudah ada pelayanan kesehatan khusus lansia atau biasa disebut posyandu lansia. Kita bisa cek kesehatan mulai kolestrol, asam urat, cek gula darah maupun keluhan lainnya.Â
Bapak dan ibu, menua itu pasti, namun menua dengan sehat adalah pilihan, mari ihtiyar menjaga kesehatan saat menjelang menopause.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat
Bahan bacaan : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tanda-tanda-menopause
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI