Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kendati Satu Pulau, Mengapa Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa Berbeda?

5 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 27 Mei 2021   15:40 12726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Sunda (merdeka.com)

Namun dalam perkembangannya kemudian, ada juga beberapa orang di Jawa yang menggunakan bahasa Sunda. Begitu pun sebaliknya, ada juga beberapa penduduk di Jawa Barat yang menggunakan bahasa Jawa.

Tentu "kesucian" itu tidak dapat dihindari, karena sejumlah penduduk di Jawa Barat yang pindah ke Jawa atau penduduk Jawa yang pindah ke Jawa Barat disebabkan oleh karena berbagai kemungkinan.

Seperti mencari nafkah, ditugaskan, menikah di antara orang Sunda dan Jawa atau Jawa dan Sunda, dan sebagainya.

Baca juga: Urgensi Bahasa Sunda di Tanah Kelahirannya Sendiri

Di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah pun kini didapati mereka yang berbahasa campuran antara Jawa dan Sunda. Seperti di Brebes (geografis wilayah Jawa Tengah) atau di Cirebon dan Indramayu (geografis di wilayah Jawa Barat).

Uniknya lagi, bukan saja mereka yang tinggal di wilayah tersebut mengerti kedua bahasa (Sunda dan Jawa) dan menggunakannya, tapi mereka pun "campur sari" dalam hal tradisi, budaya, dan kesenian.

Tahukah Anda nama tempat Dieng di Jawa Tengah konon adalah berasal dari bahasa Sunda "Dhiyang"?.

Bahasa Sunda mulai "agak tidak suci" ketika Kerajaan Islam Mataram menjadi penguasa Pulau Jawa. Dengan demikian setidaknya, Bahasa Sunda mulai dipengaruhi bahasa Jawa.

Ngomong-ngomong, tahukah Anda bahwa bahasa Sunda dinobatkan sebagai bahasa kedua dengan penutur terbanyak di Indonesia?

Data BPS (Biro Pusat Statistik) tahun 2015 menunjukkan hanya ada 14 bahasa daerah (dipakai oleh lebih dari 1 juta orang) dengan penutur terbanyak. Di urutan ke 14 (penutur 1 juta orang) adalah Bahasa Gorontalo.

Ke 14 bahasa dengan penutur terbanyak itu memakan porsi (dipakai) oleh sekitar 69,24 persen penduduk Indonesia (252 juta jiwa, BPS 2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun