Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Sedih, Nasib Tragis Garuda Nusantara Sama dengan Italia di Piala Eropa 2004, Regulasi dan Dugaan Main Sabun!

12 Juli 2022   11:07 Diperbarui: 12 Juli 2022   11:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dramatis. Di saat Timnas Indonesia U-19 tampil sangat perkasa di fase grup dimana Garuda Nusantara menjadi tim yang paling produktif dengan 17 gol yang diciptakan dan rentang gol paling banyak yaitu+15 namun pasukan Shin Tae-yong justru terhenti di fase grup.

Itu disebabkan karena regulasi head to head.

Di saat yang berbarengan digelar match day kelima Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Indonesia versus Myanmar dan Thailand versus Vietnam.

Syarat Indonesia untuk lolos ke semifinal pertama-tama adalah wajib menang atas Myanmar U-19 dan Thailand versus Vietnam harus bermain imbang 0-0. Atau salah satu dari mereka harus ada yang kalah.

Ketika Indonesia justru menang dengan menggilas Myanmar dengan skor 5-1 pada laga yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022), akan tetapi di menit-menit akhir pada laga yang digelar di Stadion Madya Senayan Jakarta Thailand unggul terlebih dahulu atas Vietnam 1-0. 

Kemudian Vietnam menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sesudah itu saksi di lapangan yang menyaksikan langsung laga itu di Stadion Madya ditemukan indikasi adanya tindakan tidak fair play di antara kedua tim.

Sesudah kedudukan itu, Thailand dan Vietnam sengaja main ogah-ogahan dengan mengulur-ulur waktu.

Sia-sia lah dengan demikian Garuda Nusantara menciptakan gol fantastis (17) dan hanya dua kali kebobolan, karena hanya menduduki peringkat ketiga Grup A sehingga gagal menapak semifinal.

Di laga sebelumnya Garuda Nusantara bermain imbang 0-0 dengan mereka (Thailand dan Vietnam).

Gagal pula ambisi Shin Tae-yong untuk merebut gelar pertama kalinya sejak menjadi pelatih Indonesia, 28 Desember 2019.

Namun jangan sedih dulu. Ada "hiburan" tersendiri bagi Timnas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun