Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Narapidana

28 Agustus 2019   06:55 Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan narapidana
Sungguh menyakitkan sekali
Terbelenggu diam sendirian
Menangis meratap pilu

Beralas tikar
Berselimutkan dingin
Merebah kerinduan
Keindahan alam semesta

Di balik besi-besi tua
Tembok putih menjadi saksi
Terus merintih dalam kesedihan
Pun batin meronta-ronta, entahlah

Begitulah nasib narapidana
Siang malam dalam penantian
Waktu demi waktu menghitung hari
Harapan ingin segera berkumpul anak istri

Kini, pesanku padamu
Kebebasan janganlah berulah
Bekerja seadanya yang penting halal
Tingkatkan taqwa, bersyukur dalam keikhlasan hati

 Surabaya 28 Agustus 2019

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun