Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Multitasking, Task-Switching dan Deep Work Vs Produktivitas di Tempat Kerja

7 Desember 2021   20:02 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:00 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja multitasking. Sumber: thegreatcoursedaily via grid.id

Saat ini kita hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi digitalisasi. Hampir semua sektor kehidupan tidak lepas dari pemanfaatan teknologi informasi atau digitalisasi. Masyarakat memanfaatkan teknologi ini untuk mempermudah kehidupan, yang ditandai dengan berbagai layanan digital untuk mengakomodasi kebutuhan ini.

Dampak dari perkembangan teknologi digital ini menyebabkan masyarakat saat ini cenderung tidak sabar dan ingin segala hal yang mereka mau terpenuhi dengan sesegera mungkin. Hal ini memang salah satu sifat dari teknologi digital yaitu "instant gratification" (pemenuhan kebutuhan atau kepuasan secara sangat cepat).

Dengan demikian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat menjadi serba terburu-buru dan ingin menyelesaikan tugas yang menumpuk dengan cara yang cepat, bersamaan dan praktis. Hal ini telah menjadi gaya hidup yang biasa bagi banyak orang, sehingga muncul istilah multitasking untuk merespon tuntutan tersebut.

Kata multitasking digunakan selama beberapa dekade untuk menggambarkan kemampuan pemrosesan paralel komputer, namun sekarang istilah ini juga banyak digunakan sebagai upaya manusia untuk melakukan berbagai hal secara bersamaan sebanyak mungkin, secepat mungkin dan semaksimal mungkin.

Di zaman teknologi digital saat ini, iklan untuk gadget elektronik, perangkat digital genggam, dan sejenisnya menawarkan gagasan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan beberapa hal sekaligus. 

Para produsen gadget elektronik ini berlomba menggunakan "prosessor" berteknologi tinggi sehingga menjamin kinerja tinggi untuk melakukan berbagai hal sekaligus secepat mungkin dan sebanyak mungkin.

Bekerja di kantor juga tidak lepas dari multitasking, mulai dari membuat laporan untuk presentasi sambil menjawab email yang masuk dan memantau WAG dari banyak grup untuk urusan pekerjaan ataupun menjawab panggilan telepon yang masuk.

Benarkah sistem kerja multitasking ala prosesor komputer sesuai diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Atau, mungkinkah kita dapat melakukan pekerjaan lebih dari satu jenis dalam satu waktu dan semua hasilnya memuaskan ?

Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah masalah safety. Sebagai contoh dilarang keras menggunakan ponsel sambil berkendaraan karena dapat merusak fokus saat berkendaraan. Jadi bila kita melakukan multitasking pastikan bahwa itu aman baik untuk diri sendiri maupun orang lain, bila tidak jangan pernah melakukannya.

Kedua, untuk sebuah kegiatan atau tugas penting jangan melakukannya bersamaan dengan aktivitas lain atau dengan kata lain jangan melakukan multitasking bila salah satunya adalah kegiatan penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun