Perusahaan yang berlokasi di Cikancung, Bandung, ini konon sudah tidak beroperasi sejak Juli tahun 2024, menurut Tan Heng Lok, salah satu pemegang saham terbesar SBAT.Â
Adapun saham SBAT selain dimiliki Tan Heng Lok sebesar 34,48%, juga oleh PT Telkom (Persero) 13,99%, publik 51,52% dan sisanya 0,001% oleh Martha Intan Yaputra, direksi perusahaan.Â
SBAT melantai di BEI per 8 April 2020 dengan IPO Â (Initial Public Offering) nya Rp 105.
Bangkrutnya SBAT menambah panjang perusahaan tekstil yang mengalami pailit.
Sebelumnya heboh dan masyarakat mengenal PT Sritex dan tiga anak perusahaannya yang pailit dan henti operasi per 1 Maret 2025.
Lebih dari 10.000 pekerja telah di PHK akibatnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI