Mohon tunggu...
rudi kafil yamin
rudi kafil yamin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa yang tak kunjung berkarya

Bergaya dengan karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Misteri Doktrin Kompasiana di UIN SGD Bandung

28 Mei 2019   23:39 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Faturohman alias acuy sedang bertanya perihal materi yang sedang di paparkan (dokpri)

Disampaikan lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang dari 262 juta orang yang mengkonsumsi internet. yang lebih mengejutkan lagi 95 persen penguna interenet di indonesia aktif di media sosial, dan negara ini menjadi basis pengguna facebook terbesar di dunia. maka atas dasar data diatas seharunya semua pergerakan atau kepentingan yang kita miliki akan lebih terjawab dan berfungsi ketika kita menggunakan teknologi dengan cara yang baik dan benar. 

Sekilas lebih dalam memahami UGC sendiri, ada beberapa alasan yang menindak lanjuti mengapa UGC sendiri begitu diminati.

1. UGC sebagai alasan untuk menambah ilmu

2. UGC sebagai alasan untuk dokumentasi

3. UGC sebagai jalan eksistensi dan bisnis

4. UGC sebagai metode bar dalam dunia marketing

Kompasiana  sendiri menjadi lebih hemat ketimbang dari media konvensional, karena kendali sepenuhnya berada di user namun tetap ada bebebrapa filter yang dilakukan tim kompasiana ketika para user menerbitkan karya nya. mungkin bagi saya pribadi sebagai seorang mahasiswa sastra kompasiana sendiri menjadi wadah bagi tulisan-tulisan saya. maka dari itu saya sendiri tidak perlu repot untuk mendokumentasikan setiap tulisan saya, terlebih di platform ini ada fitur-fitur unik yaitu sebuah bentuk apresiasi terhadap para penulis. 

Saya sendiri tertarik dengan tag line yang di miliki kompasiana yaitu beyond belogging. Bahwa sesungguhnya  menulis itu bukanlah sebuah persoalan yang bisa di anggap sepele karena menulis adalah sebuah jalan untuk merubah peradaban, jalan menafsir diri dan selain dari itu menulis juga adalah upaya untuk mendokumentasi sebuah peristiwa dimana tidak ada satupun manusia yang bisa mengulang sebuah peristiwa walau hanya satu detik saja dan mungkin ini adalah pesan yang disampaikan oleh Pram melalui karya nya bahwa menulis itu "takkan padam ditelan angin, ia akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari"  maka dari itulah menulis adalah sebuah ketentutan yang sangat wajib sekali hukumnya untuk kita lakukan. 

Seorang buronan kampus hehe
Seorang buronan kampus hehe

Poin terakhir yang saya ingin sampaikan, Beribu banyak terimakasih kepada Kompasiana yang telah menjadi wadah Apresiator bagi setiap para penulis dan terimakasih kepada tim Kompasiana Goes To Campus yang telah sudi datang ke kampus tercinta saya UIN SGD BANDUNG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun