Mohon tunggu...
Rudi Gunawan
Rudi Gunawan Mohon Tunggu... Jurnalis

Penulis kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerusuhan Pajak Agustus 2025 Guncang Indonesia, Sejumlah Kota Besar Membara

30 Agustus 2025   04:59 Diperbarui: 1 September 2025   00:59 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pendemo di depan gedung DPR RI

Jakarta, Agustus 2025 - Gelombang demonstrasi besar-besaran melanda berbagai kota di Indonesia sepanjang Agustus 2025. Pemicu utama kericuhan ini adalah kebijakan pemerintah menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen, yang dilakukan bersamaan dengan keputusan menaikkan gaji anggota DPR RI secara signifikan. Kebijakan tersebut memantik kemarahan publik yang merasa terbebani, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.

Gelombang protes pertama pecah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 13 Agustus 2025. Ribuan warga turun ke jalan menuntut pembatalan kenaikan pajak. Aksi yang awalnya damai berubah ricuh ketika aparat keamanan membubarkan massa dengan kekerasan. Banyak pengunjuk rasa dilaporkan mengalami luka-luka akibat pemukulan.

Tidak berhenti di Pati, aksi serupa berlanjut di Medan, Sumatera Utara, pada 25 Agustus 2025. Ribuan mahasiswa dan buruh bergabung menolak kebijakan pemerintah. Bentrokan pecah di sekitar kantor pemerintahan setelah aparat mencegah massa masuk. Suasana kota sempat lumpuh akibat blokade jalan dan aksi bakar ban yang dilakukan demonstran.

Puncak eskalasi terjadi pada 28 Agustus 2025 di Jakarta, ketika ratusan ribu orang memadati kompleks DPR RI. Kericuhan pecah setelah sebuah kendaraan lapis baja Barracuda milik Brimob menabrak massa, menyebabkan seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas dan satu lainnya kritis yang pada akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Peristiwa ini menyulut kemarahan publik secara nasional dan memicu gelombang aksi balasan keesokan harinya.

Pada 29 Agustus 2025, kerusuhan besar pecah serentak di berbagai kota. Di Medan, massa membakar sebuah pos polisi. Sementara di Bandung, rumah dinas MPR dan gedung Cagar Budaya dekat DPRD Jawa Barat serta enam rumah masyarakat hangus terbakar, disertai perusakan fasilitas publik lainnya.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, amukan massa menargetkan kantor DPRD setempat. Gedung tersebut dilalap api bersama sejumlah mobil dan motor yang diparkir di dalam area kompleks. Empat orang dilaporkan tewas akibat peristiwa tersebut, menjadikannya salah satu insiden paling mematikan dalam rangkaian kerusuhan ini.

Situasi di Jakarta paling parah dengan penyebaran kerusuhan di banyak titik. Massa membakar tujuh gerbang tol dan lima halte busway Transjakarta, gerbang Polda Metro Jaya, sejumlah pos polisi, hingga kendaraan bermotor dan mobil. Markas Gegana Brimob di Kramat Raya, Senen, turut dibakar dan menyebabkan seorang marinir tewas terbakar. Markas Brimob di Kwitang, terminal Kampung Melayu, serta gedung lima lantai milik Astra turut dibakar massa. Selain itu, sejumlah toko di kawasan Senen juga mengalami penjarahan dan perusakan.

Kerusuhan juga menjalar ke Surabaya, di mana kantor DPRD Jawa Timur, pos polisi, dan sepeda motor dibakar, sementara gerbang kantor Gubernur Jawa Timur rusak parah. Di Yogyakarta, massa menerobos kantor DPRD DIY dan merusak sejumlah ATM hingga membakar dua mobil polisi. Di Jawa Tengah, tiga mobil, kantin kantor gubernur Jawa Tengah, pos polisi, serta kantor DPRD Surakarta menjadi sasaran untuk dibakar massa.

Aksi serupa tercatat di beberapa provinsi lain. Di Jambi, massa membakar satu mobil dinas pemerintah dan menerobos kantor DPRD Jambi hingga merusak fasilitas di dalamnya. Di Bengkulu, gerbang kantor DPRD setempat hancur dirusak pengunjuk rasa. Gelombang aksi yang berlangsung nyaris serentak ini menunjukkan tingkat kemarahan publik yang meluas dan sulit dikendalikan aparat.

Gelombang protes belum mereda setelah rentetan kericuhan yang terjadi sepanjang Agustus 2025. Pada 30 Agustus, massa kembali turun ke jalan, kali ini dengan titik utama di Markas Brimob Kwitang, Jakarta. Situasi semakin memanas setelah bentrokan pecah, dengan massa mencoba merangsek ke dalam markas hingga membakarnya, sejumlah aparat terpaksa menembak massa yang anarkis dengan sniper dan peluru karet hingga tewas, banyak juga aparat TNI dan Polri lari kocar kacir akibat amukan massa yang menyebabkan sejumlah aparat tewas dikeroyok. Aksi serupa yang masih bertahan dari kemarin juga terjadi di Bandung sejumlah gedung BCA dan restoran Ayam Bakar Sambara ludes dibakar massa bersamaan dengan perusakan gedung Sate. Selain itu, gedung Grahadi milik Pemerintah Jawa Timur ludes terbakar bersamaan dengan gedung DPRD dan kantor Polisi di Kediri, gedung DPRD Tasikmalaya serta markas Polda DIY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun