Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gerobak dan Sebuah Dompet

22 Mei 2025   21:25 Diperbarui: 22 Mei 2025   21:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Kreasi Pribadi dengan AI)

---------

Darto siuman malam itu, masih lemas. Dokter bilang, tubuhnya kelelahan dan tekanan darahnya turun drastis. Tapi ia hidup.

Ia menatap Yono yang duduk di sudut ruangan. "Terima kasih, Mas Yono, saya... saya tak tahu bagaimana membalas..."

Yono menepuk bahunya. "Sudah, Mas. Saya cuma manusia. Sama seperti Mas Darto... yang hanya ingin menyelamatkan anaknya."

Darto menatap langit-langit. Air matanya menetes. Dunia boleh saja menghantamnya berkali-kali. Tapi malam itu, ia tahu: masih ada harapan, meski kecil, harapan sangat berarti.  Dan harapan itu... cukup untuk membuatnya bertahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun