Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gerobak dan Sebuah Dompet

22 Mei 2025   21:25 Diperbarui: 22 Mei 2025   21:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Kreasi Pribadi dengan AI)

"Copet! Itu dompet ibu tadi! Dia ambil!"

Darto terpaku. Mulutnya terbuka, ingin menjelaskan. Tapi tangan-tangan menghantam lebih cepat dari suara. Satu tendangan mengenai perutnya. Tinju lainnya mendarat di wajahnya. Ia jatuh, mencoba bangkit, tapi tak mampu.

Darah mengalir dari pelipis. Dunia mulai gelap. Dalam sekarat itu, ponselnya bergetar di saku celana. SMS masuk.

"Pak, Adi makin panas. Tolong bawa beras juga. Kita sudah habis makan sejak tadi pagi. ---Marni"

"Pak! Pak! Ini orang bukan copet! Dia pingsan! Dia cuma ambil dompet jatuh!" suara lain terdengar di tengah kerumunan.

Yono, tukang sayur yang sudah lama kenal Darto, menerobos kerumunan. "Saya kenal orang ini! Dia bukan copet! Dia tiap hari dorong gerobak!"

Yono membaca SMS di HP Darto yang masih terbuka. Hatinya trenyuh. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat tubuh Darto ke becak sayurnya, lalu melaju ke puskesmas terdekat. Setelah itu, ia mampir ke toko beras, membeli lima liter beras dan sekantong plastik obat penurun panas.

Di rumah kontrakan itu, Marni menyambutnya dengan mata sembab.

"Saya Yono, Bu. Pak Darto pingsan... dipukuli orang karena salah paham. Tapi saya sudah bawa dia ke puskesmas. Ini, Pak Darto ada titip beras dan obat turun panas."

Marni menangis, tubuhnya gemetar. "Yaahhh Gusti .... trima kasih,  masih ada orang kecil yang baik hati ..."

Yono tersenyum kecil. "Dunia ini kejam, Bu. Tapi kadang, masih ada sisa-sisa cahaya. Jangan padamkan itu, ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun