Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Rendah Karbohidrat Memperpendek Umur

18 Agustus 2018   08:46 Diperbarui: 18 Agustus 2018   15:18 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Diet Docter

Di Tengah gaya hidup modern saat ini, memang banyak cara yang dilakukan orang untuk menjaga kesehatannya.  Dari sekian banyak cara tersebut,  pengaturan  pola makan yang sering dikenal sebagai diet semakin popular. 

Namun sayangnya dari sekian  banyak orang yang membatasi asupan nutrisi tertentu dalam melakukan diet ini  tidak banyak yang memahami dampak jangka panjangnya  dari apa yang dilakukannya.

Salah satu diet yang cukup popular saat ini adalah membatasi asupan karbohidrat dengan asumsi bahwa jika asupan karbohidrat dibatasi maka peluang asupan energi ini untuk ditimbun menjadi lemak akan berkurang, sehingga berat badan dapat dijaga dan merupakan cara yang efektif untuk mengurangi berat badan.

Pola makan manusia jaman batu yang hampir semua asupan nutrisi nya berasal dari hewan buruan memang telah mengalami perubahan drastis dalam 10.000 tahun terakhir seiring dengan berkembangnya teknologi pertanian modern yang menghasilkan biji bijian, leguminosa dan produk susu.

Perubahan pola asupan gizi yang berasal dari produk pertanian yang umumnya mengandung karbohidrat tinggi ternyata tidak memberi kesempatan bagi tubuh kita untuk beradaptasi pada perubahan ini.

Memperpendek umur

Banyak studi yang memang menunjukkan bahwa diet karbohidrat  efektif untuk mengurangi berat badan, namun sayangnya dampak jangka panjang dari pengurangan asupan karbohidat ini belum banyak diungkap.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Brigham and Women's Hospital di  Boston  US berhasil mengungkap dampak jangka panjang diet karbohidrat ini.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ternama  Lancet Medical Journal  pada hari Kamis lalu dengan menggunakan meta data ini melibatkan 15.000 orang sebagai subjek penelitian dengan rentang usia 45-64 tahun yang datanya diikuti terus selama kurun waktu 25 tahun.

Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa resiko kematian pada kelompok orang yang melakukan diet rendah karbohidrat dan tinggi karbohidrat ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok orang yang mengkonsumsi karbohidrat dengan tingkat moderat.

Resiko kematian diet rendah dan tinggi karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan asupan karbohidrat moderat. Sumber: Lancet/BBC
Resiko kematian diet rendah dan tinggi karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan asupan karbohidrat moderat. Sumber: Lancet/BBC
Pakar gizi menggolongkan orang yang asupan energi totalnya hanya 40% atau kurang dari karbohidrat sebagai diet rendah karbohidrat.  Bahkan diet tertentu menganjurkan asupan energi dari karbohidratnya hanya 20% atau kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun