Organisasi sosial keagamaan (ormas) memiliki peran signifikan dalam politik, terutama di negara-negara dengan populasi mayoritas Muslim seperti Indonesia. Ketika ormas agama terlibat dalam politik, mereka sering kali mendukung kandidat tertentu, yang dapat mengarah pada ketidakadilan dalam pemerataan pembangunan dan menciptakan kesenjangan sosial.
Â
2. Netralitas dan Demokrasi
Â
  Keterlibatan ormas agama dalam politik dapat mengancam netralitas yang merupakan fondasi dari demokrasi sehat. Dukungan terbuka terhadap kandidat tertentu dapat memengaruhi pemilih untuk memilih berdasarkan tekanan sosial atau keagamaan, bukan alasan objektif. Hal ini merusak iklim demokrasi yang seharusnya bebas dari paksaan.
Â
3. Legitimasi vs Politisasi Agama
Â
  Pelibatan agama dalam politik dapat dibedakan antara legitimasi keagamaan dan politisasi agama. Legitimasi keagamaan menggunakan nilai-nilai agama untuk memperkuat aspirasi politik, sedangkan politisasi agama adalah penggunaan simbol-simbol agama untuk mencapai tujuan politik tertentu, sering kali dengan mengabaikan kepentingan nasional.
Â
4. Keterlibatan Lembaga Agama dalam Pemilu