Mohon tunggu...
ririnmiranti
ririnmiranti Mohon Tunggu... mahasiswa

bermain

Selanjutnya

Tutup

Politik

relasi antara agama dan politik

8 April 2025   10:06 Diperbarui: 8 April 2025   10:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   Pendekatan ini mengusulkan bahwa agama dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Paradigma integralistik biasanya mendukung pembentukan negara berbasis agama, seperti negara Islam di wilayah mayoritas Muslim. Dalam pendekatan ini:

 

  • Agama menjadi dasar hukum dan prinsip negara.
  • Negara berfungsi sebagai lembaga agama sekaligus politik.
  • Hukum positif yang berlaku berasal dari hukum agama, seperti syariat Islam dalam konteks Islam.

 

2. Pemikiran Sekuleristik

 

  Kelompok ini menekankan pemisahan antara agama dan politik. Pendekatan sekuleristik berargumen bahwa:

 

  • Agama adalah urusan pribadi individu, bukan urusan publik atau negara.
  • Politik harus bebas dari pengaruh agama untuk menjaga netralitas dan inklusivitas dalam kebijakan publik.
  • Campur tangan agama dalam politik dapat menyebabkan konflik sektarian atau diskriminasi terhadap kelompok tertentu.

 

3. Pemikiran Simbiotik

 

   Pendekatan ini mengakui bahwa agama dan politik saling membutuhkan dan memiliki hubungan timbal balik. Dalam paradigma simbiotik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun