Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Orang Asing Menjadi Sahabat

16 Mei 2023   03:00 Diperbarui: 16 Mei 2023   04:10 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersahabat dengan berbagai suku bangsa/dok pribadi

Anggota club /dok pribadi
Anggota club /dok pribadi

Saya latar belakang pendidikan Exakta, jadi dalam hal bahasa saya sangat minim sekali, begitu juga bahasa Inggris Yang penting saya mengerti apa yang mereka inginkan dan mereka mengerti apa yang saya katakan pada mereka. Yang penting saling membuka hati untuk menjalin hubungan persahabatan.

Disetiap Club dimana kami bergabung, sering kali hanya kami berdua orang Asia. Kami tidak peduli  yang penting mereka menerima kami apa adanya. Sebagai orang Indonesia, mungkin kami berdua termasuk yang paling banyak bergabung dengan segala suku bangsa .

Saya bersahabat dengan teman teman dari  Jepang dan China yang tidak pandai berbahasa Inggris Komunikasi dengan Body Language karena saya tidak pandai bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Tapi hubungan persahabatan kami sangat akrab.

Sahabat dari China/dok pribadi
Sahabat dari China/dok pribadi

Kami bergaul dengan mereka serta bergabung dengan  club club. Kesempatan untuk terlibat dengan pergaulan antara sesama anggota

Melakukan kegiatan sosial dan sebagainya. Ikut serta permainan seperti  bingo untuk mendapatkan hadiah bagi yang paling cepat memenuhi kolom nomornya. Walaupun hadiah yang disediakan ala kadarnya. Tetapi dapat memenangkan permainan sudah merupakan sebuah kebahagiaan bagi saya pribadi.

Kesimpulan :

Untuk mengubah orang asing agar bisa menjadi sahabat ,perlu kita membuka diri. Tanpa peduli orang dari mana yang penting mau bergaul dan sopan santun. Jembatannya adalah kerendahan hati.

Selama tinggal di Australia, kami berdua  pernah tinggal di negara bagian Queensland, New South Wales dan kini di Western Australia.

Syukur kepada Tuhan belum pernah kejadian ada yang menyinggung perasaan kami. Bahkan kami berdua mendapatkan banyak sahabat dimana mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun