Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Pantun RA Kartini

21 April 2024   16:20 Diperbarui: 21 April 2024   16:38 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : https://www.jalapantura.com/

Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai hari Kartini. Tanggal itu adalah tanggal kelahiran Raden Ajeng Kartini. Tokoh yang tak bisa dilepaskan dari pendidikan dan emansipasi kaum wanita. Dari dahulu saya selalu bertanya mengapa hanya tanggal lahir Kartini saja yang diperingati sebagai hari nasional. Bukankah di Indonesia banyak tokoh-tokoh wanita yang tak kalah hebatnya.

Di Aceh kita mengenal Cut Nyak Dien. Pahlawan wanita ini lahir di Lampadang, Aceh, 1848. Wanita perkasa istri Teuku Umar ini mengangkat pedang mengusir penjajah meneruskan suaminya. Semangat perjuangan yang menyala-nyala, saya rasa belum ada wanita yang menyamainya.

Di Sulawesi Utara di tahun 1872 kita mengenal Maria Walanda Maramis. Wanita ini tahun 1917, mendirikan Percintaan Ibu kepada Anak Turunannya (PIKAT) untuk memberikan pendidikan pada perempuan yang telah menamatkan sekolah dasar.

Dari Kerajaan Mataram kita ketahui pahlawan wanita bernama Nyi Ageng Serang. Wanita yang lahir bernama Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi ini putri dari Pangeran Natapraja, penguasa Serang bagian. Ketika Perang Jawa berlangsung, Nyi Ageng Serang ikut serta melawan Belanda. Dalam usia 73 tahun (di atas tandu), Nyi Ageng Serang membantu Pangeran Diponegoro bertempur selama 3 tahun.

Kartini menuliskan pemikirannya. Walaupun dalam format surat tetapi pemikirannya itu menjadi abadi hingga sekarang.

Begitulah kenyataannya, Indonesia tak kekurangan dengan wanita-wanita hebat dan perkasa. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang belum disebut.

Dalam hari Kartini ini perkenan saya tulis pantun untuk wanita yang mencerdaskan perempuan ini

KARTINI DALAM PANTUN

  • Di barat Rembang kabupaten Pati
  • Lasem sungai terbesar di jawa
  • RA Kartini itu ibu emansipasi
  • 21 april hari kelahirannya
  • Little Tiongkok Rembang kotanya
  • Juga disebut Cola-nya Jawa
  • Ibu kartini lahir di kota jepara
  • Delapan belas tujuh sembilan tahunnya
  • Ratu Shima memimpin Kalingga
  • Wajahnya cantik tegas dan berani
  • Usia 12 tahun belajar bahasa Belanda
  • Kartini dipingit mengikuti tradisi
  • Kaluban Jepara itu makanan salad
  • Dibuat dari sayur dan parutan kelapa
  • Dalam pingitan Kartini menulis surat
  • Kepada Rosa Abendanon teman Belandanya
  • Moto Belong Jepara makanan yang berfaedah
  • Di pasar tradisional mudah mencarinya
  • Sembilan belas kosong tiga dirikan sekolah
  • Wanita Jawa sejajar pria itu tujuannya
  • Rondo Royal Jepara makanan renyah
  • Dimakan si Jarwo dengan gembira
  • 12 November 1903 Kartini menikah
  • Ario Singgih Djojo Adhiningrat itu suaminya
  • Bawa jerigen beli Pindang Serani
  • Untuk istri yang perlu disayang
  • Bergelar Raden Mas Adipati
  • Seorang bupati Kabupaten Rembang
  • Ikan teri mentah jadi Bleyik terkenal
  • Dibumbui garam biar  gurih dan lezat
  • Empat hari habis melahirkan, Kartini pun meninggal
  • Tujuh belas September sembilan belas nolempat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun