Mohon tunggu...
Rosari Octavia
Rosari Octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa biasa penyuka Twitter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Welcome To TikTok, Media Bagi Budaya Populer di Masa Pandemi

4 Juli 2021   23:51 Diperbarui: 5 Juli 2021   00:17 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: theshorthorn.com

Pandemi covid yang melanda seluruh dunia nampaknnya telah membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Pilihan lockdown dan pembatasan sosial dengan mengurangi bekerja dari kantor dan menutup akses belajar dari sekolah rasannya telah membuat kita terkungkung dalam rumah, kebutuhan manusia untuk bersosialisasi kini telah digantikan menggunakan media sosial. Tidak hanya untuk bersosialisasi, media sosial kini telah menjadi media dari produksi dan konsumsi budaya populer yang digandrung dimasa pandemi. Budaya populer yang hadir pun ditampilkan melaui musik, dan video yang dibuat sebagai bentuk ekspresi. Budaya populer dalam bentuk lagu dan video juga saat ini menjadi salah satu simbol perlawanan bagi budaya tinggi dan dalam bidang politis. Bahkan Media sosial pun kini hadir sebagai penanding dari media penyebar budaya populer yang konvesional seperti televisi dan radio.  

Media sosial kini mengalami peningkatan dalam penggunaannya. Salah satu media sosial yang digandrungi dan mengalami peningkatan tersebut adalah Tiktok. Tiktok kini  menjadi salah satu sosial media yang mengalami peningkatan pengguna di Indonesia khususnya dimasa pandemi. 

Hal ini bisa kita lihat berdasarkan data yang dilansir dari CNN Indonesia, Tiktok mengalami peningkatan pengguna secara drastis di Tahun 2020, bahkan dari riset yang dilakukan oleh Sensor Tower pada 2020, jumlah unduhan Tiktok mencapai 300 juta unduhan dan mengalami peningkatan sebanyak 52,7% dibanding tahun sebelummnya sebelum pandemi yaitu tahun 2019. Bahkan berdasarkan data yang didapat jumlah pengguna di Indonesia mencapai 11% dari total pengguna Tiktok [1]. 

Tiktok kini tidak hanya menjadi media dalam berinteraksi atau bersosialisasi, kini Tiktok juga telah menjadi tempat produksi dan konsumsi kebudayaan populer. Mungkin sebagian pembaca ada yang mengalami kebingungan apa itu Budaya populer? Dalam pandang cultural studies, Budaya populer adalah praktik keseharian yang didalamnya tedapat produksi, konsumsi dan pertarungan makna. 

John Fiske (1995: 322) mendefinisikan tentang kebudayaan populer sebagai yang pertama, apa yang menarik bagi sebagian besar orang. kedua, melayani kepentingan rakyat kebanyakan. Ketiga, sesuatu yang kasar, umum, rendah mutunya, vulgar dan murahan.   

Sedangkan McDonald (1957:59) mendefinisikan budaya populer sebagai kekuatan dinamis yang menhancurkan batasan kuno, tradisi, selera dan mengaburkan segala macam perbedaan. 

McGuigan (1993:213) melihat bahwa budaya populer lebih menekankan pada signifikansi pengalaman dan praktik simbolik dari orang biasa secara analitis dan politis ketimbang kebudayaan. Dalam prakteknnya menurut Fiske budaya populer dalam masyarakat industri adalah seni, cara atau kreativitas dalam menggunakan produk-produk budaya massa Industrial, seperti dikutip dari pernyataan Fiske (1995: 325) :

Budaya populer secara tipikal terkait pada produk dan teknologi budaya massa, tetapi kreativitasnnya berada dalam cara-cara menggunakan produk dan teknologi tersebut, bukan dalam proses produksinnya... Budaya populer secara khusus melibatkan seni membuat dari apa yang tersedia/ada.

Bentuk budaya populer yang diproduksi yang dan dikonsumsi dalam media sosial Tiktok yang saat ini sedang Viral adalah Video Welcome to Indonesia sebagai salah satu produk budaya populer lewat media sosial dimasa pandemi ini. 

Konten video welcome to indonesia menggunakan musik Abigail Barlow sebagai nada untuk semua lirik yang dibuat oleh konten kerator, dimana musik yang digunakan merupakan musik dengan tempo cepat ala drama musikal klasik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun