Mohon tunggu...
Imam Sahroni Darmawan
Imam Sahroni Darmawan Mohon Tunggu... Pegiat Desa

Saya peneliti yang bekerja dengan tekun untuk memahami fenomena melalui metode ilmiah. Saya fokus pada analisis data dan kolaborasi, terus belajar dari setiap proses. Dengan integritas, saya menjalankan penelitian secara cermat untuk menghasilkan temuan yang bermanfaat. Saya berupaya memberikan kontribusi sederhana namun bermakna bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ubah Sampah Jadi Berkah: Panduan Lengkap Pupuk Organik dari Limbah Dapur

19 Juli 2025   22:44 Diperbarui: 16 Agustus 2025   18:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara membuat pupuk organik, gambar oleh Imam Sahroni Darmawan

Limbah dapur sering dianggap sepele. Padahal menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 44 persen sampah rumah tangga di Indonesia berasal dari sisa makanan. Alih-alih menambah beban TPA, limbah dapur justru bisa diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.

Tidak perlu alat mahal, tidak butuh lahan luas. Hanya dengan sisa dapur yang biasanya dibuang, Anda bisa membantu menyuburkan tanaman di rumah dan berkontribusi mengurangi beban lingkungan.

Mengapa Pupuk Organik dari Limbah Dapur Jadi Pilihan Banyak Orang?

Tren berkebun di rumah terus meningkat. Data Google Trends menunjukkan pencarian “cara membuat pupuk organik” mengalami lonjakan sejak 2020. Selain sebagai solusi praktis bagi pecinta tanaman, pupuk organik dari limbah dapur menawarkan manfaat nyata:

  • ✅ Mengurangi Sampah: Mengolah limbah sendiri bisa mengurangi setidaknya 1–2 kg sampah per minggu.
  • ✅ Lebih Hemat: Tidak perlu lagi membeli pupuk kimia yang harganya kian naik.
  • ✅ Tanaman Lebih Sehat: Kandungan unsur hara lengkap membuat tanaman lebih subur secara alami.

“Membuat pupuk organik sederhana adalah langkah kecil yang dampaknya besar untuk ketahanan pangan keluarga,” ujar Prof. Dr. Arief Darjanto, pakar pertanian berkelanjutan dari IPB.

Bahan-Bahan Sederhana yang Bisa Anda Gunakan

  • 🟢 Kulit buah dan sayuran seperti kentang, wortel, pisang
  • 🟢 Ampas kopi dan sisa teh
  • 🟢 Cangkang telur yang sudah dicuci
  • 🟢 Air cucian beras atau air tajin
  • 🟢 Sedikit air bersih
  • 🟢 Wadah tertutup (ember bekas, botol plastik besar)

Catatan Penting: Hindari limbah minyak, daging, atau ikan untuk menghindari bau busuk dan hama.

Langkah-Langkah Praktis: Cara Membuat Pupuk Organik di Rumah

1. Kumpulkan Limbah Organik

Potong kecil semua sisa dapur agar cepat terurai. Cangkang telur dihancurkan agar mudah menyatu.

2. Campurkan dengan Air

Masukkan bahan ke wadah, tambahkan air cucian beras secukupnya. Jika punya EM4 atau bioaktivator lain, bisa diteteskan untuk mempercepat proses.

3. Simpan dan Fermentasi

Tutup rapat, simpan di tempat teduh. Aduk setiap 3 hari agar proses fermentasi lancar. Waktu fermentasi normal sekitar 2–3 minggu.

4. Saring dan Gunakan

Setelah 3 minggu, cairan pupuk bisa disaring dan digunakan dengan pengenceran 1:10 (1 bagian pupuk, 10 bagian air).

Cara Penggunaan Pupuk Cair Alami

Untuk mendapatkan hasil maksimal, penggunaan pupuk cair alami dari limbah dapur perlu disesuaikan dengan jenis tanaman yang Anda rawat. Misalnya, untuk tanaman sayuran berdaun seperti kangkung, bayam, atau sawi, pupuk sebaiknya diberikan sekali dalam seminggu. Caranya cukup mudah, cukup disiramkan langsung ke area akar tanaman sehingga nutrisi dapat terserap optimal dan daun tumbuh lebih hijau serta lebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun