Mulai dengan pola yang lebih ringan, seperti biphasic atau everyman. Jangan langsung ke Uberman kalau tidak mau jadi mayat hidup.
Konsisten dengan jadwal tidur. Tubuh butuh adaptasi untuk masuk ke REM lebih cepat.
Gunakan alarm dan hindari "tidur kebablasan." Jika melewatkan satu sesi tidur, efeknya bisa parah.
Pantau kondisi tubuh. Jika merasa semakin lelah dan sulit fokus, lebih baik kembali ke pola tidur normal.
 Apakah Tidur Polifasik Cocok untuk Semua Orang?
Tidur polifasik bisa meningkatkan produktivitas, tapi tidak semua orang bisa mengikutinya tanpa risiko. Pola ini cocok untuk mereka yang benar-benar disiplin dan bisa beradaptasi dengan pola tidur yang tidak biasa.
Kalau kamu orang yang:
Punya jadwal fleksibel.
Bisa disiplin dengan jam tidur.
Mau coba metode baru untuk meningkatkan produktivitas.
Maka, tidur polifasik bisa dicoba!
Tapi kalau kamu orang yang:
Baru tidur kalau udah kelelahan berat.
Sering "cuma rebahan sebentar" tapi bangun 4 jam kemudian.
Susah bangun kalau sudah ketiduran.
Lebih baik tetap tidur 6-8 jam secara normal.
Jadi, siap mencoba tidur seperti jenius atau tetap setia dengan kasur 8 jam?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI