Mohon tunggu...
RONI EWWEK
RONI EWWEK Mohon Tunggu... Pengangguran Sejati

Asli anak petani desa, ingin merajut mimpi untuk perdamaian bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tidur Bukan Sekedar Istirahat : Teknik Tidur Polifasik yang Dipakai Orang Jenius

6 Februari 2025   00:47 Diperbarui: 5 Februari 2025   23:26 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dengan pola yang lebih ringan, seperti biphasic atau everyman. Jangan langsung ke Uberman kalau tidak mau jadi mayat hidup.
Konsisten dengan jadwal tidur. Tubuh butuh adaptasi untuk masuk ke REM lebih cepat.
Gunakan alarm dan hindari "tidur kebablasan." Jika melewatkan satu sesi tidur, efeknya bisa parah.
Pantau kondisi tubuh. Jika merasa semakin lelah dan sulit fokus, lebih baik kembali ke pola tidur normal.

 Apakah Tidur Polifasik Cocok untuk Semua Orang?

Tidur polifasik bisa meningkatkan produktivitas, tapi tidak semua orang bisa mengikutinya tanpa risiko. Pola ini cocok untuk mereka yang benar-benar disiplin dan bisa beradaptasi dengan pola tidur yang tidak biasa.

Kalau kamu orang yang:
Punya jadwal fleksibel.
Bisa disiplin dengan jam tidur.
Mau coba metode baru untuk meningkatkan produktivitas.

Maka, tidur polifasik bisa dicoba!

Tapi kalau kamu orang yang:
Baru tidur kalau udah kelelahan berat.
Sering "cuma rebahan sebentar" tapi bangun 4 jam kemudian.
Susah bangun kalau sudah ketiduran.

Lebih baik tetap tidur 6-8 jam secara normal.

Jadi, siap mencoba tidur seperti jenius atau tetap setia dengan kasur 8 jam?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun