Mohon tunggu...
Lisa Puspa Karmila
Lisa Puspa Karmila Mohon Tunggu... Universitas Indonesia

Bidan yang kadang menulis, kadang bercerita. Tidak selalu menulis, tapi percaya setiap tulisan bisa jadi ruang berbagi pengalaman dan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Baby Blues: Saat Ibu Butuh Didengar, Bukan Dianggap Manja

17 September 2025   19:22 Diperbarui: 18 September 2025   11:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu yang cemas menenangkan bayinya (Sumber: pixels.com)

Baby Blues: Saat Ibu Butuh Didengar, Bukan Dianggap Manja

Banyak orang mengira setelah melahirkan, hidup seorang ibu pasti penuh kebahagiaan. Bayi sehat, ibu sehat, keluarga senang, semua tampak sempurna. Tapi kenyataannya, banyak ibu justru merasakan hal sebaliknya: sedih tanpa alasan jelas, mudah marah, sering menangis, bahkan merasa tidak mampu menjadi ibu.

Fenomena ini dikenal dengan istilah baby blues. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap kondisi ini sebagai "kelemahan" atau "sifat manja" seorang ibu. Padahal, baby blues adalah hal yang nyata, dialami banyak ibu, dan sangat butuh perhatian.

Apa Itu Baby Blues?

Baby blues adalah kondisi emosional yang muncul biasanya dalam 3--14 hari setelah persalinan. Gejalanya antara lain: mudah menangis, cemas berlebihan, sulit tidur meski bayi tidur, cepat tersinggung, merasa tidak berharga, hingga kehilangan semangat.

Menurut American Pregnancy Association, sekitar 70--80% ibu baru mengalami baby blues. Jadi bisa dibilang, ini bukan hal langka justru sangat umum terjadi.

Mengapa Baby Blues Terjadi?

Banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini:

  1. Perubahan hormon
    Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron turun drastis. Perubahan hormon inilah yang bisa memengaruhi suasana hati ibu.

  2. Kelelahan fisik
    Proses persalinan bukan hal ringan. Belum lagi begadang, menyusui, dan rasa sakit pasca melahirkan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun