Tekanan sosial
Tuntutan jadi "ibu sempurna", komentar dari tetangga, mertua, atau bahkan keluarga sendiri sering kali membuat ibu merasa terbebani.
Kurangnya dukungan
Banyak ibu merasa sendirian mengurus bayi. Padahal, dukungan suami dan keluarga sangat berpengaruh. Sebuah riset di Journal of Maternal Health (2019) bahkan menunjukkan, dukungan keluarga dapat signifikan menurunkan risiko baby blues dan depresi pasca persalinan.
Mitos vs Fakta Baby Blues
-
Mitos: Baby blues hanya dialami ibu yang lemah.
Fakta: Siapa pun bisa mengalaminya, bahkan ibu yang sebelumnya sehat mental. Mitos: Kalau sering nangis berarti nggak bersyukur.
Fakta: Menangis adalah salah satu gejala normal dari baby blues, bukan tanda kurang iman.Mitos: Baby blues itu lebay.
Fakta: Baby blues nyata, dialami mayoritas ibu, dan perlu dipahami.
Apa yang Bisa Membantu Ibu Menghadapinya?
Suami dan keluarga mendengar tanpa menghakimi.
Kadang ibu hanya ingin didengar, bukan dikuliahi.Kurangi komentar negatif.
Alih-alih berkata, "Kok ASI kamu sedikit banget?", lebih baik bilang, "Kamu hebat sudah berusaha menyusui."Berani cerita.
Ibu perlu berani membuka diri, entah pada pasangan, keluarga, atau tenaga kesehatan.Beristirahat bila ada kesempatan.
Tidur sebentar saat bayi tidur bisa sangat membantu.