Mohon tunggu...
Lisa Puspa Karmila
Lisa Puspa Karmila Mohon Tunggu... Universitas Indonesia

Bidan yang kadang menulis, kadang bercerita. Tidak selalu menulis, tapi percaya setiap tulisan bisa jadi ruang berbagi pengalaman dan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Baby Blues: Saat Ibu Butuh Didengar, Bukan Dianggap Manja

17 September 2025   19:22 Diperbarui: 18 September 2025   11:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu yang cemas menenangkan bayinya (Sumber: pixels.com)

Tekanan sosial
Tuntutan jadi "ibu sempurna", komentar dari tetangga, mertua, atau bahkan keluarga sendiri sering kali membuat ibu merasa terbebani.

  • Kurangnya dukungan
    Banyak ibu merasa sendirian mengurus bayi. Padahal, dukungan suami dan keluarga sangat berpengaruh. Sebuah riset di Journal of Maternal Health (2019) bahkan menunjukkan, dukungan keluarga dapat signifikan menurunkan risiko baby blues dan depresi pasca persalinan.

  • Mitos vs Fakta Baby Blues

    • Mitos: Baby blues hanya dialami ibu yang lemah.
      Fakta: Siapa pun bisa mengalaminya, bahkan ibu yang sebelumnya sehat mental.

    • Mitos: Kalau sering nangis berarti nggak bersyukur.
      Fakta: Menangis adalah salah satu gejala normal dari baby blues, bukan tanda kurang iman.

    • Mitos: Baby blues itu lebay.
      Fakta: Baby blues nyata, dialami mayoritas ibu, dan perlu dipahami.

    Apa yang Bisa Membantu Ibu Menghadapinya?

    1. Suami dan keluarga mendengar tanpa menghakimi.
      Kadang ibu hanya ingin didengar, bukan dikuliahi.

    2. Kurangi komentar negatif.
      Alih-alih berkata, "Kok ASI kamu sedikit banget?", lebih baik bilang, "Kamu hebat sudah berusaha menyusui."

    3. Berani cerita.
      Ibu perlu berani membuka diri, entah pada pasangan, keluarga, atau tenaga kesehatan.

    4. Beristirahat bila ada kesempatan.
      Tidur sebentar saat bayi tidur bisa sangat membantu.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun