Mohon tunggu...
RONI EWWEK
RONI EWWEK Mohon Tunggu... Pengangguran Sejati

Asli anak petani desa, ingin merajut mimpi untuk perdamaian bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tidur Bukan Sekedar Istirahat : Teknik Tidur Polifasik yang Dipakai Orang Jenius

6 Februari 2025   00:47 Diperbarui: 5 Februari 2025   23:26 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ini bukan berarti semua orang bisa langsung menirunya. Tubuh butuh adaptasi sebelum bisa berfungsi optimal dengan tidur polifasik.

Bagaimana Tubuh Beradaptasi?

Biasanya, kita butuh sekitar 90 menit untuk masuk ke fase tidur REM (Rapid Eye Movement), fase paling penting untuk pemulihan otak. Nah, dalam tidur polifasik, tubuh "dipaksa" untuk langsung masuk ke REM lebih cepat.

Kabar baiknya: Setelah adaptasi, banyak orang melaporkan merasa lebih segar walaupun tidur lebih sedikit.
Kabar buruknya: Proses adaptasi ini berat banget.

Menurut jurnal Sleep Research Society, adaptasi tidur polifasik bisa memakan waktu 1-2 minggu dengan efek samping seperti:
Mengantuk berat di awal.
Sulit fokus sebelum tubuh terbiasa.
Risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan benar.

Apakah Tidur Polifasik Sehat?

Tidur polifasik memang bisa meningkatkan efisiensi tidur, TAPI tidak cocok untuk semua orang.

Menurut National Sleep Foundation, kebanyakan orang tetap membutuhkan 6-8 jam tidur sehari untuk fungsi kognitif yang optimal. Kekurangan tidur bisa menyebabkan:
Penurunan daya ingat.
Gangguan metabolisme dan sistem imun.
Risiko penyakit jantung jika berkepanjangan.

Namun, jika dilakukan dengan pola biphasic atau everyman, tidur polifasik bisa memberikan manfaat tanpa risiko kesehatan berlebih.

Bagaimana Cara Mencoba Tidur Polifasik dengan Aman?

Jika kamu penasaran ingin mencobanya, berikut beberapa tips:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun