Sadiq Jalal al-Azm pernah dianugerahi Goethe Medal pada saat revolusi Suriah telah berubah menjadi sangat apokaliptik. Menurut beliau, pengakuan individu memang pantas, tetapi penghargaan tersebut lebih berarti dari pengakuan negara Suriah. Salah satu atribut Sadiq dan karyanya yang tak lekang oleh waktu adalah saling ketergantungan antara pribadi dan publik: seorang intelektual non-konformis yang secara tegas berfokus pada nilai-nilai kebebasan, keadilan, akal, dan globalisme.
Jadi...
Apa Makna Sejati Dari Kebebasan Berpendapat?
Kebebasan berpendapat adalah hak asasi manusia di setiap negara. Setiap warga negara bebas untuk memberikan pendapat untuk mengekspresikan pendapat, lisan, penulisan dan bebas serta bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dalam konteks kebebasan berbicara, setiap orang diharapkan untuk mengekspresikan sudut pandangnya tanpa rasa takut. Di sini, semua orang dapat mentransmisikan berbagai pendapat berbeda dari pendapat orang lain tanpa ancaman kekerasan. Bahkan, kebebasan berekspresi juga mencakup hak untuk mengekspresikan ketidaksetujuan kebijakan masyarakat umum dan pemerintah.
Tentu saja, kita harus memberikan perhatian khusus pada implementasi prinsip kebebasan berbicara dan tidak membenarkan apa yang disebut pidato kebencian dan kebohongan umum. Karena kebencian pada dasarnya menyatakan pendapat berdasarkan perasaan subyektif yang dapat menurunkan martabat diri sendiri dan martabat orang lain. Sementara itu, kebohongan publik dengan jelas memberikan informasi yang tidak kredibel dan bisa membahayakan masyarakat secara umum.
Bagaimana Cara Menyuarakan Pendapat Kita dengan Baik dan Benar?
Sebagai generasi milenial, opini sudah melekat di era ini. Di era ini kebebasan berbicara semakin mudah. Mengingat kita hidup di era teknologi yang maju, kita bisa menggunakan banyak media untuk menyampaikan segala sesuatu dengan mudah. Jika kita memperhatikannya, Itu menjadi sangat penting. Masyarakat harus menyadari pentingnya kebebasan berpendapat.
Di era sekarang ini, kita perlu mengangkat banyak masalah sosial dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat luas. Jika publik tidak berkomentar, maka masalah yang sangat penting ini akan tenggelam.
Tentunya kebebasan berpendapat harus diwujudkan dengan bijaksana atau tepat. Jangan sampai kebebasan berpendapat ini memungkinkan kita untuk menulis pendapat secara semena-mena sehingga menimbulkan konflik. Penting juga untuk diingat bahwa kita harus mengungkapkan pendapat berdasarkan kemampuan, fakta, dan data kita.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk kebebasan berbicara. Apakah ini akan menyinggung masyarakat? Apakah pendapat kita termasuk SARA? Atau rasisme? Hal ini perlu diperhatikan, karena jika salah bukan hal yang positif, tapi merugikan terutama di sosial media semuanya akan cepat menyebar.