Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hentikan, Ayah..! (Bagian 4 - Tamat)

7 April 2017   01:19 Diperbarui: 7 April 2017   09:00 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pics4learning.com | Design: ronaldhutasuhut.com

Jefri mendekati salah satu sudut jendela dan berteriak menceritakan kejadian sebenarnya. Benar saja, polisi tidak dapat mempercayai cerita Jefri begitu saja. Ia harus ditangkap terlebih dahulu dan uang yang Jefri pegang harus disita sebagai barang bukti.

Kondisi kesehatan Sarah semakin buruk, ia sedang mengalami masa kritis di ICU. Jika ia tidak segera membayar kepada pihak RS. Penanganan medis kepada Sarah terancam dihentikan karena Jefri belum membayar sebagian besar biaya RS.

Jefri lalu membuka akun facebook-nya menggunakan laptop yang ada di rumah tersebut. Ia menceritakan panjang lebar mengenai apa yang sedang terjadi pada dirinya. Jefri berharap ada yang bisa membantu dirinya menghadapi masalah ini, sekarang juga. Pesan Jefri dengan mudah menyebar sangat cepat di media sosial. Tapi tidak ada satupun solusi yang menguntungkan Jefri. Jefri harus ditangkap atau...... mati tertembak!

Ervina sedang berada di luar ruangan ICU sambil menonton berita di TV. Sarah yang malang tersadar dan mendengar sayup-sayup percakapan para perawat yang sedang membicarakan Jefri. Kemudian Sarah berusaha memanggil salah satu perawat dengan suara pelan. Perlu beberapa kali memanggil sampai seorang perawat menghampiri Sarah. Sarah memegang tangan perawat tersebut dan berbisik kepadanya.........

........

Hari sudah gelap. Sekitar jam 7 malam itu, Jefri kembali membuka pemberitaan-pemberitaan mengenai kasusnya ini yang menjadi headline media-media. Ia mendapatkan dukungan moril dari teman-temannya. Pak Ben, Andro.. maafkan saya..........


Betapa terkejutnya Jefri ketika melihat berita salah satu media online yang berjudul “Ayah Jual Sabu, Anak Meninggal di RS”......

Sa...sa..rah...Saraaah... Tidaaaaaaaaaaaak...!!” Jefri kebingungan luar biasa. Ia marah dan menjadi gusar, kecewa pada dirinya sendiri.

Jefri mengambil sepucuk senapan rakitan milik sindikat narkoba. Lalu ia menengadah ke atas menghela napas. Kemudian Jefri berlari menuju pintu dan keluar dari situ sambil mengacungkan senjata..

Daar..Daarr....Daaar..!

..........................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun