Pada 2019, ilmuwan Tel Aviv University berhasil mencetak jantung kecil yang berdetak menggunakan sel pasien sendiri. Perusahaan seperti United Therapeutics dan 3DBio Therapeutics sedang mengembangkan organ cetak yang bisa ditransplantasikan, mulai dari paru-paru hingga tulang rawan.
Jika organ dapat diganti seperti suku cadang mesin, usia sehat manusia bisa diperpanjang drastis. Namun tantangan teknis masih besar: sistem pembuluh darah kompleks, integrasi jaringan saraf, serta risiko penolakan imun masih menghantui.
Rekayasa Genetika & Anti-Aging
Selain mengganti organ, upaya lain adalah memperlambat proses penuaan itu sendiri. Bidang ini disebut geroscience.
Teknologi CRISPR-Cas9 memungkinkan penyuntingan gen yang terkait dengan penyakit dan penuaan. Perusahaan biotek seperti Calico (milik Google/Alphabet) dan Altos Labs (yang didukung Jeff Bezos) menginvestasikan miliaran dolar untuk mempelajari bagaimana sel bisa diremajakan.
Penelitian pada hewan menunjukkan potensi besar. Tikus yang diberi terapi peremajaan sel menunjukkan usia biologis yang lebih muda. Tapi, apakah hal ini bisa diterapkan aman pada manusia, masih jauh dari pasti.
Brain-Computer Interfaces -- Otak Terhubung Mesin
Perusahaan seperti Neuralink milik Elon Musk sedang mengembangkan implan otak yang memungkinkan interaksi langsung antara pikiran manusia dan komputer.
Selain untuk mengobati penyakit neurologis, teknologi ini diproyeksikan mampu memperluas kapasitas otak manusia: menyimpan memori eksternal, mempercepat pembelajaran, bahkan berkomunikasi tanpa bahasa.
Namun, jika otak kita bisa dihubungkan dengan cloud, bagaimana dengan privasi pikiran? Apakah kesadaran bisa diretas?
Cryonics -- Membekukan Kematian