Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

PBB: Pajak atau Pengusiran Halus ala Negara?

22 Agustus 2025   18:56 Diperbarui: 22 Agustus 2025   18:56 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika PBB terus dinaikkan tanpa memperhatikan kemampuan rakyat, terutama pensiunan dan warga kecil, maka pajak itu tidak lagi sah secara moral. Ia berubah menjadi alat pemiskinan, bahkan pengusiran terselubung.

Negara tidak perlu mengerahkan aparat untuk menggusur. Cukup biarkan angka-angka pajak itu mencekik, dan rakyat dengan sendirinya angkat kaki.

Mungkin inilah wajah baru penjajahan: bukan lagi lewat kolonial asing, tapi lewat kebijakan fiskal yang mengusir rakyat dari tanah mereka sendiri.

Referensi
*UUD 1945, Pasal 28H.
*OECD (2022). Taxation of Property.
*Pemerintah Kanada. Property Tax Deferral Programs for Seniors.
*IRAS Singapore. Property Tax Rates.
*Bahl, R., & Martinez-Vazquez, J. (2008). The Property Tax in Practice.

Disclaimer

Tulisan ini adalah opini pribadi yang disusun berdasarkan kajian literatur, praktik internasional, dan realitas sosial di Indonesia. Artikel tidak dimaksudkan sebagai nasihat hukum atau fiskal, melainkan sebagai bahan refleksi dan kritik publik.

Tagar

#PajakBumiBangunan #KeadilanSosial #HakAtasRumah #PengusiranHalus #Kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun