Mohon tunggu...
Romi assidiq
Romi assidiq Mohon Tunggu... Lainnya - Rumah Buku Firza

Puisi, Novel dan Cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Sebuah Dendam

19 Februari 2021   09:32 Diperbarui: 19 Februari 2021   10:20 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Setelah menghabiskan dua  kepala sekaligus, makhluk itu bangkit lalu mengejang-ngejang seperti orang kesurupan, jubah hitamnya terlepas, perlahan lahan gigi gahar nya menyusut dan mengecil berubah seperti manusia normal, kulit kenyalnya berubah layaknya kulit manusia biasa. Dia sedang bertransformasi.
Seluruh tubuh nya berubah total jadi manusia utuh tapi tanpa busana.


Setelah makhluk itu berubah jadi manusia, Chen, Ming dan Mei pun langsung terperangah sejadi-jadinya.
Bukan main makhluk tadi berubah menjadi sosok yang sangat meeka kenali, setiap hari bersama mereka, bermain bahkan menyuapi si kecil Mei saat  makan.
Makhluk itu berubah menjadi pembantu rumah mereka, Mey sering memanggilnya dengan nama bibi Ting.


"jangan jangan semuanya adalah jelmaan penduduk kampung ini juga" Chen bergumam.


"Hahaha.... akhirnya aku bisa menghisap dirimu Ah cong, bertahun tahun aku menunggu hari ini terjadi, gerhana bulan merah, terima kasih kau datang jadi berkah bagi kami hahahaha...." Makhluk mengerikan yang telah berubah menjadi bibi Ting itu berteriak teriak penuh kemenangan sambil menunjuk-nunjuk ke arah langit.


Chen dan adik-adiknya melihat ke atas, mengikuti telunjuk bibi Ting, mereka melihat rembulan yang bulat sempurna dan berwarna merah.


Chen menyimpulkan kalau selama ini kedatangan bibi Ting untuk menjadi pembantu rumah tangga di keluarganya hanya sebagai sarana untuk membunuh kedua orang tuanya. 

Entah ada dendam apa di dalam hati perempuan iblis itu, Chen tidak tahu menahu.

Yang pasti bibi Ting punya dendam untuk keluarga mereka.


Sementara perempuan mengerikan itu terus tertawa puas melampiaskan kesenangannya, Chen mengajak adik adiknya cepat-cepat bergegas meninggalkannya sebelum keberadan mereka di ketahui.


Di tengah kegelapan malam, Chen membawa ke 2 adiknya berlari ke arah barat, orang tua mereka pernah bercerita, konon katanya diujung barat dunia ada seseorang biksu yang mampu membunuh siluman-siluman jahat.


...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun