Mohon tunggu...
Taufiq Ahmad Romdoni
Taufiq Ahmad Romdoni Mohon Tunggu... Ilustrator - Pemikir

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sepenting Apa Mengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut?

2 Agustus 2019   08:30 Diperbarui: 2 Agustus 2019   13:24 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan tanggul di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (7/12). Di sepanjang pesisir Jakarta saat ini sedang dibangun tanggul laut yang diharapkan akan mencegah dan mengurangi dampak kenaikan air laut. Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM) 07-12-2017 | (Foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Diskursus mengenai konsepsi negara maritim kembali mencuat ketika Presiden Jokowi merumuskan konsep negara maritim selama pemerintahannya. Wacana Indonesia menjadi poros maritim dunia dimunculkan untuk menggapai identitas bangsa Indonesia sebagai negara maritim. 

Langkah konkret yang dilakukan beliau adalah dengan membentuk Kementerian Koordinator Kemaritiman yang membawahi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata. 

Kementerian yang dibawahi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman menunjukkan bahwa maritim sejatinya bukan hanya persoalan kelautan, tetapi juga tentang energi, pertambangan, pariwisata dan transportasi. 

Multi sektor yang terkandung dalam bidang maritim menggambarkan bahwa betapa sumberdaya pesisir dan kelautan merupakan sumberdaya yang kaya akan potensi. Lalu sepenting apakah pesisir dan laut untuk dikelola?

Sebagai negara yang memiliki luas wilayah laut lebih banyak, sudah selayaknya Indonesia memiliki keuntungan dari sumberdaya laut. Letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis membuat Indonesia memiliki corak sumberdaya alam yang unik. Terletak di garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi tempat yang nyaman bagi beragam jenis dan spesies biota laut dan pesisir.

Posisi Indonesia yang berada pada coral triangle membuat Indonesia dianugerahi kekayaan ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang menjadi habitat bagi beragam jenis ikan sehingga turut menambah biodiversitas biota ikan di Indonesia. 

Tidak hanya ikan, ekosistem terumbu karang juga menjadi habitat bagi beragam jenis algae dan hewan avertebrata. Beragam jenis ikan karang dapat menjadi komoditas sumber pangan bagi masyarakat yang memiliki nilai ekonomis. 

Kemudian sumberdaya algae dapat bermanfaat bagi konsumsi dan industri bioteknologi. Selain keuntungan untuk konsumsi, ekosistem terumbu karang juga memiliki keindahan alam bawah laut yang memiliki potensi pariwisata.

Selain terumbu karang, Indonesia merupakan negara yang memiliki ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove merupakan vegetasi tumbuhan yang berada di wilayah pesisir dan hanya terdapat di wilayah tropis. Kekhasan ini yang sepatutnya dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dan ekologis. 

Secara ekonomis, hutan mangrove dapat dimanfaatkan dari hasil kayu, buah dan daun untuk industri seperti kertas, batik, mebel dan lainnya. Kemudian ekosistem mangrove merupakan habitat bagi beragam biota ikan yang dapat dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan. Hal ini karena ekosistem mangrove berperan sebagai penjebak hara yang membuat tingkat produktivitas primer menjadi sangat berlimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun