Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Grojogan Sewu, Dulu dan Sekarang Pesonanya Tidak Pernah Pudar

10 Juli 2018   16:13 Diperbarui: 12 Juli 2018   00:48 3002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kan sudah saya bilang diatas, jawabannya akan didapat di akhir tulisan ini. Mengerti??"(geregetan)

"Iya.....Om.."(mmmengkeretttt)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Grojogan Sewu merupakan berkah buat kabupaten Karanganyar. Ia  "anak kandungnya" dari sekian banyak yang dilahirkan. Walaupun mempunyai puluhan "anak", tapi Grojogan Sewu selalu nomer satu dipikiran publik. Usianya sudah tua. Berapa sih? Jika menilik kunjungan pertama saya, kalian bisa membayangkan berapa banyak gelambir ditubuhnya. 

Memori saya terkelupas di tahun 1979(masih TK), almarhum kedua orangtua saya pernah mengajak saya ke wisata ini. Kemudian tahun 1983(acara keluarga), meloncat jauh ditahun 1997(sendirian), melaju di 2005(berdua sama kawan) dan yang terakhir 2015(bersama beberapa ponakan Bekasi). 

Dari semuanya itu selalu ada sejarah dalam setiap jejaknya. Menurut cerita, almarhummah ibu beserta nenek sering piknik keberbagai tempat, dan Grojogan Sewu pernah dijajaki. Memang, selain Grojogan Sewu, Karanganyar selalu dikaitkan dengan Gunung Lawu, candi Cetho, Candi Sukuh-ketiganya pernah saya sambangi.

Dari kota Solo, obyek ini tidak terlalu jauh. Paling 40 an KM, bisa ditempuh dengan moda transportasi pribadi atau umum. Buat kalian yang ingin kesana naik moda umum, banyak pilihan; ojol(ojek online), bus, taksi.

Jika bus pilihan anda, naiklah dari terminal Tirtonadi(sekarang udah keren, layaknya bandara. Sudah tidak sesangar yang dulu. Preman ama copet sudah dikandangin) cari bus jurusan Tawangmangu. 

Armada trayek ini yang hits adalah Rukun Sayur dan Langsung Jaya-walaupun ada juga Setia Usaha. PO(Perusahaan Otobus) tersebut menguasai koridor Solo-Tawangmangu. Tak heran, para bikers akan berpapasan dengan mereka jika ke arah timur.

Setelah turun terminal Tawangmangu-persis di depan pasar-bisa dilanjut naik ojek pangkalan atau jalan kaki. Sebenarnya-anjuran saya buat yang belum kena bengek-berjalan kakilah, disamping ngirit, hal utama adalah menikmati konturnya yang naik turun sekaligus melatih jantungmu dalam menghadapi medan.

Eits! Tunggu dulu. Sebelum menuju obyeknya sempatkan beli molen Tawangmangu yang populer. Rasanya yummy crispy. Manis renyah. Keluarkan lembaran 10 ribuan. Cukup untuk menemani dirimu. Dijamin kenyang.

Mengunjungi  tempat ini, bisa melalui pintu bawah dan pintu atas. Pintu bawah(loket 2) direkomendasikan buat roda dua dan mobil roda empat, sedangkan bus wisata-via pintu atas(loket 1)-harus naik lagi menuju Balekambang dan parkir disekitar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun