Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Joe "Impedimenta" Biden, Sepak Bola dan Presiden ke-35 AS, Apa Hubungannya?

12 November 2020   20:46 Diperbarui: 13 November 2020   17:52 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga Biden Sr adalah penganut Katolik yang taat. Di Scranton, hari Minggu merupakan hari untuk Tuhan. Mereka pergi ke gereja, menghadiri Misa bersama di gereja St Paul. Kemudian bersama keluarga Ambrose Finnegan, mereka melakukan makan malam yang panjang. Kesempatan ini dimanfaatkan keluarga untuk berdiskusi, bahkan berdebat.

Joey kecil cerdas menggunakan kesempatan ini. Ia menguping topik obrolan seputar sepak bola dan politik. Ia membuka telinga selebar-lebarnya, dan tetap menutup mulut 'rapat-rapat'. Isu-isu politik sudah mulai menggigitnya kala itu.

Usia Joey sudah berumur sepuluh tahun. Masa-masa sulit menimpa Biden Sr karena pekerjaan di Scranton kian langka. Sang ayah terpaksa mengambil pekerjaan serabutan agar makanan di atas meja tetap terhidang bagi keluarga. Akhirnya Biden Sr bersama keluarga, termasuk Joey hijrah ke Wilmington, Delaware, sebuah negara bagian di Timur AS, yang ibukotanya Dover.

Hijrah ke Wilmington

Memang tidak mudah meninggalkan Scranton, dengan lingkungan dan teman-teman Joey yang sudah sangat akrab. Tetapi Biden Sr telah menemukan pekerjaan yang cocok di Wilmington. Ia pun menjual mobil untuk menyewa apatemen kecil di pinggiran Claymont. Tepatnya di seberang sebuah sekolah swasta Katolik, bernama Archmere Academy (AA).

Bocah Joey mulai memimpikan masa depan di sebuah sekolah ternama khusus anak laki-laki ini. Namun, ia harus mengulang dari kelas tiga di sekolah Katolik yang lain, sekolah Holy Rosary di Claymont.

Joey mendapat teman baru. Bakat sepak bola semakin diasah. Penampilan pertama Joey ketika ia terpilih sebagai pemain sepak bola dalam Catholic Youth Organization. Joe bertubuh kecil namun sangat lincah jika di atas lapangan hijau. Dia mulai bermimpi membawa skuad AA, meski harus selesaikan sekolah dasar di Holy Rosary.

Ingin Jadi Pastor

Gagap bicara Joey tak bisa disembunyikan. Teman-teman sekolah membantunya. Orangtua membawa Joey ke ahli terapi wicara, tetapi tidak berubah banyak. Kata orangtua, bisa jadi minat utamanya adalah sepak bola yang tidak banyak menggunakan ekspresi verbal.

Ketika Joey berusia dua belas tahun, pada 1955 keluarga Biden Sr berpindah ke sebuah rumah baru, di Belfront. Dengan demikian, Joey pun harus berpindah ke kelas tujuh di sekolah Saint Helena, lagi-lagi sebuah sekolah Katolik.

Seperti banyak anak-anak Irlandia yang dididik di sekolah Katolik, umumnya bercita-cita menjadi pastor/biarawan dan biarawati. Joey pernah mengutarakan niat itu kepada sang ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun