Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Bapak, Sepeda dan Harapan

12 Mei 2023   15:48 Diperbarui: 12 Mei 2023   16:04 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pngtree.com/freepng

Kaki kering bapak mempertegas pedal sepeda kami
Mempersembahkan kepada diriku yang terlahir istimewa
Kaki rihgkuhnya membawaku melewati ancala-ancala kecil diantara sudut mata
Sepanjang 24 kilometer bapak membawaku dengan senyumannya hingga 6 tahun lamanya
Nanar dari matanya tak sanggup menahan derita
Padaku; ia berjuang demi pendidikan
 
Seraya berkata;
Semua manusia memiliki ujiannya masing-asing
Dan Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dirimu bersama kegamangan
Lihatlah; ada yang bermimpi untuk melihat warna dunia
Ada yang memimpikan sepasang kaki
Ada yang mengharap para siswanya berhiaskan sepatu
Ada yang memikul beban diantara hijauanya sayuran
Ada yang tak diberi dalam perjuangannya
Ada yang berbagi kebahagian dengan senyuman
Ada yang mengikhlas pada sebuah alasan
Ada yang bersabar dalam sebuah pilihan
 
Dan bapak tak pernah mampu memimpikan apapun
Selain sekedar memenuhi tanggung jawab sebagai orang tua
Yang dianugrahkan seorang anak istimewa dari sang Maha pencipta

Bandar Lampung, 12 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun