Ibu Selvy "Selvy! Kamu bawa siapa ini? Lihat semua orang. Teman-teman Ibu datang. Kamu mau bikin malu?"
Selvy"Ibu... dia Doni. Mas Doni. Dia sahabatku... kekasihku."
Ibu Selvyi' hah..cinta? Dengan pemuda miskin ini? Kamu bisa punya hidup layak dengan Rio. Anak manajer, calon direktur. Dan kamu pilih... pengangguran dari desa?"
Doni menunduk. Hatinya seperti diiris. Ia memilih mundur. Namun cinta membuat Selvy bertahan. Sampai malam itu...
Malam hari, Selvy mengetuk rumah Doni. Wajahnya basah oleh air mata.
Selvy "Mereka memaksa aku tunangan, Mas. Aku lari. Aku nggak sanggup... Aku cuma percaya kamu."
Dony "Selvy... kamu bawa badai ke rumahku malam ini. Tapi... hatiku selalu menjadi tempat teduh untukmu."
Tak lama, mobil polisi datang. Doni dituduh menculik Selvy. Ia dibawa, diborgol, dan dibungkam.
Selvy "Jangan tahan dia! Aku yang datang ke rumahnya! Aku yang memilih!"
Dony "selvy... untuk pertama kalinya, biarkan aku menjaga nama baikmu... meski harus kehilangan kamu."
Ia memilih diam di pengadilan. Ia dihukum setahun.