Hanya lebih kurang tiga hari saya berada di Jakarta. Ternyata cepat lelah dan jenuh di Jakarta. Benar kata orang, Jakarta bukan tempat liburan yang menyenangkan.
Meski masih ditahan oleh sahabat saya, namun saya ingin cepat-cepat ke Yogyakarta. Sahabat saya itu, dengan berat hati, mengantarkan saya ke bandara udara Soekarno Hatta, Rabu sore, 21 Maret. Sebelum berpisah di bandara itu, ia berpesan kepada saya, "ingat beritahu waktu pulang ke Sumba." Tujuannya jelas, ia mau membelikan tiket pulang untuk saya. "Siap bos!" balasku, sambil menjulurkan tangan perpisahan.
Menjelang malam saya tiba di bandara udara Adisutjipto. Saya dijemput oleh sahabat saya juga. Orang Lampung yang tinggal di Yogyakarta. Â Sahabat yang satu ini sudah pernah libur ke Sumba dan menginap di kampung saya. Jadi saya pun tidak enggan juga menginap di rumahnya.
Yogyakarta bagi saya, seperti kampung sendiri. Jadi kemanapun saya pergi, tidak perlu ditemani oleh sahabat saya itu.
Hari pertama di Yogyakarta, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Candi Prambanan, mulai pagi sampai siang, Kamis 22 Maret. Â Prambanan selalu saja mempunyai daya tarik bagi saya, sebagai destinasi budaya dan religius yang wajib dikunjungi.
Begitu sahabat-sahabat saya di Kalasan dan Klaten mengetahui saya berada di Prambanan, maka mereka pun ke Prambanan untuk menemui saya. Perjumpaan di kami Prambanan ini, sungguh menyenangkan. Maklum sudah sekitar duapuluhan tahun tidak bertemu.
Banyak kisah-kisah usang yang kami unggah kembali untuk dijadikan bahan lelucon. Perjumpaan di Prambanan ini kami akhiri pada siang hari, setelah makan siang bersama.
Setelah istirahat siang, sepulang dari Prambanan, malam harinya saya mengunjungi Malioboro bersama anak saya, yang sedang kuliah di Yogyakarta. Malioboro tampak terus berbenah. Sehingga tampak cantik di malam hari.
Hari kedua, saya berkunjung ke Candi Borobudur. Saya ke sana dengan menyewa kendaraan dan menyetir sendiri. Tujuannya tidak lain untuk menguji kembali adrenalin saya menyetir di daerah ramai dan juga menyegarkan kembali memori perjalanan menuju Borobudur.