Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia

10 Juni 2015   04:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

SEPASANG anak manusia terlihat antusias mengamati puluhan arca. Yang pria mencatat melalui buku kecilnya. Sementara, yang wanita asyik memotret hingga ke sudut terkecil sebuah patung. Sebenarnya, pemandangan tersebut sangat lazim terjadi di mana saja. Termasuk museum yang dikenal sebagai tempat menyimpan benda bersejarah.

Namun, yang membuat mata saya terbelalak adalah ketika mengetahui pasangan tersebut berambut pirang. Selidik punya selidik, ternyata mereka merupakan warga negara asing (WNA) atau yang sehari-hari dipanggil "bule".

Ada rasa bangga menyaksikan antusiasme mereka berbaur dengan puluhan warga Indonesia. Dalam sebuah perkenalan singkat dengan kami, keduanya mengaku berasal dari Berlin, Jerman. Alasan mereka tertarik dengan beragam benda yang ada di ruangan itu karena sejak masih di negara asalnya, keduanya penasaran dengan keanekaragaman budaya Indonesia!

Ya, peristiwa itu terjadi pertengahan bulan lalu. Tepatnya ketika kami menghadiri Festival Hari Museum Internasional dan peringatan 237 Tahun Museum Nasional Indonesia di Museum Nasional Indonesia,  Minggu (17/5). Dalam acara tersebut, banyak dipamerkan beberapa koleksi dari tempat yang sebelumnya bernama Museum Gajah.

Mulai dari tapak tilas museum di seluruh Indonesia, peragaan busana di Tanah Air, kompetisi nyanyi lagu nasional untuk anak-anak, hingga puncaknya saat penutupan yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan (24/5).

*       *       *

Satu pertanyaan yang paling sering ditujukan kepada saya dari beberapa rekan. "Kenapa sih lu suka ke museum?"

Sebenarnya, sebagai blogger -atau ketika sedang menjalankan tugas di lapangan- mengunjungi museum jadi salah satu keasyikan tersendiri. Sejak masih berseragam putih-merah (SD), saya memang sudah menggemari destinasi ke museum. Bahkan, ketika bekerja di pertambangan di pedalaman Sumatera dan Kalimantan, museum merupakan tempat favorit saya.

Tentu, selain mal (bioskop) dan taman sebagai tempat mencari inspirasi. Sebab, dengan mengunjungi museum, kita tidak hanya bisa menambah wawasan saja. Melainkan juga membangkitkan semangat akan kejayaan nenek moyang yang harus dipertahankan!

Salah satunya ketika saya mengunjungi Museum Nasional yang terletak di sebelah barat Monumen Nasional (Monas). Di museum yang di halamannya terdapat patung gajah pemberian Raja Thailand Chulalongkorn ini, saya dan pengunjung bisa sejenak melongok peninggalan para leluhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun