Mohon tunggu...
Robith Ali Zain Musyafa
Robith Ali Zain Musyafa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan mendalam pada bidang otomotif, serta memiliki antusiasme yang tinggi dalam ranah kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Studi Kelayakan Bisnis Lapis Talas Arasari: Analisis 7 Aspek dalam Menunjang Keberlanjutan dan Inovasi UMKM

5 Mei 2025   02:29 Diperbarui: 5 Mei 2025   02:29 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan yang tersebar di berbagai wilayah. Potensi ini menjadi fondasi kuat dalam mendukung tumbuhnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Masnunah, Putri, dan Irawan (2020) menegaskan bahwa UMKM memegang peranan vital dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, menyerap tenaga kerja secara luas, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keberadaan UMKM di tengah masyarakat tidak hanya mencerminkan semangat kewirausahaan, tetapi juga menjadi solusi atas keterbatasan lapangan kerja formal, terutama di wilayah dengan basis agraris yang kuat.

Peran UMKM menjadi semakin penting ketika mampu mengolah hasil alam lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi. Salah satu contoh nyata adalah UMKM kuliner berbasis bahan pangan lokal, yang saat ini terus berkembang dalam bentuk usaha oleh-oleh khas daerah. Menurut Bate’e et al. (2024), penguatan daya saing UMKM kuliner sangat ditentukan oleh kreativitas dalam menciptakan produk yang unik dan sesuai dengan selera pasar. Selain itu, strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman terhadap dinamika konsumen menjadi faktor krusial dalam membangun brand lokal yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, potensi agraris tidak hanya menjadi sumber bahan baku, tetapi juga menjadi identitas produk yang mampu bersaing secara komersial.

Salah satu UMKM yang telah memanfaatkan potensi agraris secara optimal adalah Lapis Talas Arasari, yang berlokasi pusat di Kota Bogor. UMKM ini sudah berdiri sejak 2013 dengan bergerak di bidang kuliner oleh-oleh dengan produk unggulan berupa kue lapis berbahan dasar talas, tanaman khas daerah Bogor. Berdasarkan profil usahanya, Lapis Talas Arasari mengusung konsep produk lokal dengan kemasan modern dan sistem produksi yang higienis. Perusahaan ini telah memperoleh perhatian luas dari masyarakat lokal maupun wisatawan sebagai oleh-oleh khas Bogor yang populer. Keberhasilannya menunjukkan bagaimana pengolahan pangan lokal dapat memiliki nilai jual tinggi jika dipadukan dengan strategi bisnis yang tepat. Namun demikian, untuk mengembangkan bisnis secara optimal dan berkelanjutan, diperlukan analisis studi kelayakan usaha yang komprehensif.

Studi kelayakan bisnis merupakan pendekatan sistematis dalam mengevaluasi kelayakan suatu usaha dari berbagai aspek yang saling terkait. Nugraha dan Solekah (2024) menjelaskan bahwa studi kelayakan meliputi aspek yuridis, teknis, pasar, finansial, manajemen dan organisasi, sosial-ekonomi, serta lingkungan. Aspek yuridis mencakup legalitas dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku; aspek teknis mengevaluasi kesiapan produksi dan infrastruktur; aspek pasar menganalisis potensi permintaan serta strategi promosi; aspek finansial menilai potensi keuntungan dan risiko ekonomi; aspek manajerial melihat struktur organisasi dan pengelolaan sumber daya; aspek sosial-ekonomi menimbang kontribusi usaha terhadap masyarakat; dan aspek lingkungan menilai dampak produksi terhadap ekosistem sekitar. Dengan pendekatan multidimensi ini, pelaku usaha dapat memperoleh gambaran menyeluruh terhadap potensi serta tantangan bisnis yang dihadapi.

Berikut uraian dan penjelasan mengenai 7 aspek dalam keberhasilan Lapis Talas Arasari:

ASPEK YURIDIS
Lapis Talas Arasari telah memenuhi semua ketentuan hukum yang berlaku untuk menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan ini memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang menunjukkan bahwa semua aspek administratif dan legalitas usaha telah dipenuhi dengan baik. Selain itu, Lapis Talas Arasari juga telah memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang memberikan jaminan bahwa produk yang dipasarkan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam terkait dengan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kue. Menurut Hutagalung dan Parhusip (2024), legalitas usaha merupakan unsur penting sebagai petunjuk bahwa suatu badan usaha tersebut legal dan sah secara hukum, sehingga diakui oleh kelompok dan masyarakat. Mereka juga menekankan bahwa dengan memiliki legalitas usaha, pelaku UMKM dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya dapat mengarah pada penilaian positif terhadap usaha tersebut.

Pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan regulasi juga terletak pada aspek perlindungan konsumen. Sertifikasi halal memberikan jaminan bahwa bahan baku yang digunakan dalam produksi kue  telah melalui proses yang sesuai dengan hukum Islam. Selain itu, izin BPOM memastikan bahwa produk ini aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pengawasan yang dipantau oleh dinas kesehatan dan instansi terkait ketat terhadap kualitas produk dan kebersihan selama produksi yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesehatan konsumen dan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan oleh badan pengawas.

Dengan demikian, pemenuhan terhadap aspek legal ini bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi juga merupakan komitmen Lapis Talas Arasari untuk memberikan produk yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Legalitas usaha yang dimiliki perusahaan ini memberikan rasa aman bagi konsumen dan memperkuat posisi Lapis Talas Arasari di pasar sebagai produsen yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk dan kepatuhan hukum.

ASPEK TEKNIS

Proses Produksi

Proses produksi Lapis Talas Arasari dimulai dengan persiapan bahan baku utama berupa talas beneng, yang memiliki ukuran umbi besar dan kandungan gizi yang baik. Talas beneng ini diolah menjadi tepung melalui tahapan pembersihan, pengupasan, pemotongan, perendaman, pengeringan, penggilingan, dan pengayakan. Tepung talas beneng ini kemudian digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan kue lapis talas.

Setelah bahan baku siap, proses pembuatan adonan dimulai dengan mencampurkan essence talas sebagai penambah aroma,telur, gula, dan bahan lainnya menggunakan mesin mixer spiral untuk memastikan adonan tercampur rata. Adonan kemudian dipanggang dalam oven industri pada suhu 170–180°C selama 40 menit. Setelah matang, kue diberi topping serta dipotong sesuai ukuran yang diinginkan sebelum dikemas.

Dalam proses produksi, Lapis Talas Arasari menggunakan peralatan seperti mesin mixer spiral dan oven industri. Penggunaan mesin mixer spiral membantu dalam pencampuran adonan secara efisien, sedangkan oven industri memastikan pemanggangan yang merata dan konsisten. Peralatan ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan menjaga kualitas produk.

Kapasitas Produksi
Dengan penerapan teknologi yang tepat, Lapis Talas Arasari mampu memproduksi 800 hingga 1200 box kue talas per hari. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini memiliki kapasitas produksi yang cukup besar untuk memenuhi permintaan pasar.

Pengendalian Mutu
Tim Quality Control (QC) secara rutin melakukan pengawasan terhadap seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, tahap pengolahan, hingga pengemasan produk jadi. Pengawasan yang ketat terhadap kualitas produk dan kebersihan selama produksi memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi

 

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Segmentasi Pasa
r
Lapis Talas Arasari memulai strategi pemasarannya dengan melakukan segmentasi pasar yang cermat. Segmen utama yang disasar adalah konsumen lokal di sekitar Bogor dan wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Dalam hal ini, segmentasi geografis dan demografis sangat penting, karena produk ini ditujukan untuk konsumen dengan kelas menengah ke atas yang menghargai kualitas premium dari oleh-oleh khas Bogor. Segmentasi psikografis juga diterapkan dengan menargetkan konsumen yang mengutamakan produk berkualitas tinggi, inovasi rasa, dan kemasan yang menarik untuk oleh-oleh.

Target Pasar
Lapis Talas Arasari menargetkan dua kelompok utama yaitu wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh khas Bogor dan konsumen lokal yang menginginkan produk berkualitas untuk konsumsi pribadi atau sebagai hadiah. Lapis Talas Arasari menjual produknya tidak hanya secara offline melalui gerai resmi yang tersebar di Jabodetabek, tetapi juga dilakukan secara online melalui berbagai platform e-commerce dan media sosial. Dengan menjual produk melalui reseller, perusahaan juga memperluas jangkauannya kepada konsumen yang lebih luas, menjadikan pasar mereka lebih inklusif dan lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Posisi Merk di Pasar
Dalam hal memposisikan di pasar, Lapis Talas Arasari diposisikan sebagai oleh-oleh premium dengan kualitas rasa yang khas dan kemasan yang menarik. Lapis Talas Arasari membedakan diri dari pesaing lainnya dengan menawarkan keunikan rasa, terutama kelembutan lapis yang menjadi ciri khas produk mereka. Dari sisi harga, Lapis Talas Arasari berusaha untuk tetap kompetitif dengan harga yang bersaing di pasaran, namun tetap menjaga kualitas produk agar tetap menarik bagi konsumen yang mencari oleh-oleh dengan kualitas terbaik. Dengan strategi ini, Lapis Talas Arasari berhasil menempatkan dirinya pada posisi yang kuat di pasar meskipun berada di posisi kedua dibandingkan dengan kompetitor lainnya.

Strategi Pemasaran dalam Menjangkau Pasar
Dalam Memperluas jangkauan pasar, Lapis Talas Arasari mengaplikasikan strategi pemasaran yang komprehensif, melibatkan berbagai metode untuk menjangkau konsumen. Pemasaran dilakukan baik secara offline melalui gerai resmi mereka di Bogor, maupun online dengan memanfaatkan platform seperti GrabFood, GoFood, Shopee, Tokopedia, serta akun Instagram. Selain itu, mereka juga mengimplementasikan strategi word of mouth dan menjalin hubungan dengan reseller, yang memperluas distribusi produk ke pasar yang lebih besar. Riset pasar juga dilakukan sebelum memperkenalkan varian produk baru, untuk memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan sesuai dengan preferensi dan permintaan pasar. Dengan pendekatan yang beragam ini, Lapis Talas Arasari terus berkembang dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

ASPEK FINANSIAL
Lapis Talas Arasari hanya dapat memberikan informasi terbatas mengenai aspek keuangan perusahaan karena alasan privasi dan kerahasiaan internal. Pihak perusahaan tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut terkait pendapatan keseluruhan, biaya operasional, atau laba bersih. Meskipun demikian, informasi yang diberikan meliputi penggunaan sistem pencatatan keuangan yang digital dan estimasi margin keuntungan per produk.

 

Lapis Talas Arasari telah mengimplementasikan Sistem Point of Sale (POS) untuk mencatat transaksi penjualan di setiap gerai secara otomatis, yang memungkinkan pemantauan arus kas secara real-time dan mengurangi kesalahan manusia. Penggunaan sistem POS ini mempermudah pencatatan keuangan, mempercepat proses transaksi, dan menghasilkan laporan yang lebih akurat. Dengan sistem ini, Lapis Talas Arasari dapat mengelola keuangan dengan lebih efisien, memastikan bahwa transaksi dicatat dengan baik, dan laporan keuangan dapat disiapkan dengan cepat dan tepat.

 

Berdasarkan informasi yang diberikan, Lapis Talas Arasari memperkirakan margin keuntungan per produk berkisar antara 30-40%. Estimasi ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang sehat dari setiap produk yang dijual, meskipun rincian biaya operasional lainnya tidak diungkapkan. Dengan margin yang baik, perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan usaha yang stabil dan merencanakan pengembangan lebih lanjut tanpa terganggu oleh ketidakpastian keuangan.

 

ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Struktur Organisasi

Lapis Talas Arasari berada di bawah naungan PT. Natura Rasa Anugerah, dengan struktur organisasi yang jelas dan terstruktur. Di puncak hierarki, terdapat Direktur yang memegang kendali penuh atas perusahaan. Direktur bertanggung jawab atas kebijakan strategis dan pengambilan keputusan penting yang memengaruhi arah perusahaan. Di bawah Direktur, terdapat Manajer Operasional yang bertanggung jawab mengelola operasional harian dan memastikan kelancaran produksi. Selanjutnya, ada posisi Manajer yang memimpin berbagai divisi seperti HRD, Keuangan, dan Pemasaran, serta Staff yang mendukung setiap divisi dalam menjalankan tugasnya. Struktur organisasi ini memastikan adanya koordinasi yang efektif antar bagian perusahaan, yang mendukung kelancaran operasional.

 

Peran dan Tanggung Jawab Setiap Divisi
Setiap divisi di Lapis Talas Arasari memiliki peran yang jelas dan tanggung jawab yang spesifik.

 

  • HRD: Bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya manusia, mulai dari rekrutmen, pelatihan, hingga pengembangan karyawan.
  • Finance: Berperan sangat penting dalam mengelola dan mengatur keuangan perusahaan, termasuk perencanaan anggaran, pencatatan transaksi, serta pengelolaan arus kas yang efisien.
  • Marketing: Bertugas untuk mempromosikan brand dan produk melalui berbagai saluran pemasaran, baik offline maupun online, untuk meningkatkan visibilitas perusahaan dan daya tarik konsumen.
    Setiap divisi bekerja sesuai dengan fungsinya, memastikan bahwa operasi perusahaan berjalan lancar dan efisien.

 

Standard Operating Procedure (SOP)
Lapis Talas Arasari menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang bersifat universal di seluruh divisi. Setiap bagian di perusahaan diwajibkan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. SOP ini mencakup berbagai prosedur operasional yang penting, dari proses produksi hingga pemasaran, untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk serta layanan. Dengan mengikuti SOP yang terstruktur, perusahaan dapat meminimalkan kesalahan operasional dan menjaga standar kualitas yang tinggi dalam setiap tahapan proses bisnis.

Komunikasi Antar Tim
Komunikasi antar tim di Lapis Talas Arasari berjalan dengan baik berkat penggunaan Whatsapp Grub untuk setiap divisi. Platform ini memudahkan koordinasi antar bagian dan memastikan pertukaran informasi yang cepat dan akurat. Hal ini sangat penting, terutama bagi divisi yang sering melakukan perjalanan dinas, sehingga komunikasi tetap terjaga dan tugas bisa diselesaikan dengan efektif. Penggunaan aplikasi komunikasi yang efisien membantu menjaga kelancaran operasional dan meningkatkan produktivitas tim.

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

Dampak Sosial dan Program CSR

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab sosial, Lapis Talas Arasari aktif dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan ini sering memberikan donasi produk kepada berbagai komunitas yang membutuhkan, termasuk membantu korban bencana alam di wilayah sekitar. Program CSR ini menunjukkan bahwa Lapis Talas Arasari tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga berusaha memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, perusahaan ini berperan tidak hanya dalam perekonomian lokal, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui kegiatan sosial yang bermanfaat.

Kontribusi terhadap Ekonomi Lokal
Lapis Talas Arasari memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan baku dari petani lokal. Sebagai usaha yang berbasis di Bogor, perusahaan ini menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk berbagai posisi, mulai dari staf produksi, pengemasan, hingga pemasaran. Penggunaan tenaga kerja lokal tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan komunitas setempat. Selain itu, Lapis Talas Arasari juga mendukung perekonomian lokal dengan membeli bahan baku, seperti talas, dari petani lokal, yang mendukung keberlanjutan industri pertanian di sekitar Bogor.

Selain dampak sosial terhadap masyarakat, Lapis Talas Arasari juga berperan dalam meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya memilih produk yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga diproduksi dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Melalui pemilihan bahan baku lokal dan pengelolaan yang ramah lingkungan, perusahaan ini memotivasi konsumen untuk lebih peduli terhadap dampak sosial dari produk yang mereka konsumsi. Dengan menciptakan kesadaran semacam ini, Lapis Talas Arasari berkontribusi dalam menciptakan budaya konsumsi yang lebih bertanggung jawab.

 

 

ASPEK LINGKUNGAN
Komitmen terhadap Pengelolaan Lingkungan
Sejak tahun 2023, Lapis Talas Arasari mulai mengganti kemasan box plastik bening yang digunakan untuk oleh-oleh menjadi kotak karton berdesain eksklusif yang dapat didaur ulang. Penggunaan karton ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada plastik dan memberikan alternatif kemasan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan pilihan kemasan lain berbahan kardus untuk mengurangi limbah plastik, meskipun masih memberikan pilihan kepada konsumen yang tetap ingin menggunakan kemasan plastik. Dengan demikian, Lapis Talas Arasari memberikan fleksibilitas kepada konsumen sembari tetap berupaya mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan plastik. Agrifa, A. R., Deliana, Y., Esperanza, D., & Rachmawati, E. (2024) mengungkapkan bahwa UMKM khususnya makanan memiliki persepsi positif terhadap penggunaan green packaging, yang dianggap sebagai kemasan yang terbuat dari bahan yang mudah terurai dan tidak berpotensi mencemari lingkungan

Pengelolaan Sampah dan Limbah
Lapis Talas Arasari juga memiliki sistem pengelolaan sampah dan limbah yang efektif. Sampah yang dihasilkan selama proses produksi, seperti sisa-sisa bahan baku dan kemasan, dipilah dan dikelola dengan cara yang bertanggung jawab. Limbah yang dapat didaur ulang dipisahkan dari limbah lainnya untuk dikirim ke tempat pengelolaan sampah yang sesuai. Dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik, perusahaan berusaha meminimalkan dampak operasional terhadap lingkungan sekitar, sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam. Langkah ini sejalan dengan temuan dalam penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan strategi pengelolaan limbah yang efektif, seperti daur ulang sisa bahan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, dapat secara signifikan meningkatkan keberlanjutan operasional UMKM

Efisiensi Penggunaan Energi dan Air
Selain pengelolaan sampah, Lapis Talas Arasari juga berupaya meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan air dalam proses produksi. Perusahaan ini menggunakan peralatan yang efisien dalam penggunaan energi, seperti oven dengan teknologi yang lebih hemat energi dan sistem pencahayaan yang menggunakan lampu hemat energi. Selain itu, upaya untuk mengurangi konsumsi air juga dilakukan dengan memanfaatkan sistem daur ulang air dalam proses produksi, sehingga meminimalkan pemborosan sumber daya alam yang sangat penting.

Tanggung Jawab Lingkungan dalam Rantai Pasokan
Selain aspek operasional internal, Lapis Talas Arasari juga memperhatikan dampak lingkungan dalam rantai pasokan mereka. Perusahaan ini lebih memilih untuk bekerja sama dengan pemasok bahan baku yang memiliki standar lingkungan yang baik. Dengan mendukung pemasok yang berkomitmen pada praktik pertanian ramah lingkungan dan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan, Lapis Talas Arasari turut berkontribusi dalam mendukung kelestarian sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh rantai pasokan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap UMKM Lapis Talas Arasari, dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki potensi yang besar dalam mendukung perekonomian lokal, terutama dalam sektor kuliner berbasis bahan baku agraris. UMKM ini tidak hanya memanfaatkan potensi lokal berupa talas beneng, tetapi juga berhasil memadukan inovasi dalam pengolahan produk, pemasaran, dan pengemasan yang menarik bagi konsumen. Lapis Talas Arasari telah menunjukkan bahwa pengolahan produk lokal dengan kualitas tinggi dan penambahan nilai melalui inovasi dapat menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan.

Aspek Yuridis (Legal)

Lapis Talas Arasari telah memenuhi semua aspek legalitas yang diperlukan untuk menjalankan usahanya, seperti memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta izin dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI. Kepatuhan terhadap peraturan ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Aspek Teknis

Proses produksi yang dilakukan oleh Lapis Talas Arasari menggunakan teknologi yang efisien dan peralatan yang mendukung kapasitas produksi yang besar, dengan hasil produk yang konsisten dan berkualitas. Penggunaan mesin mixer spiral dan oven industri memungkinkan proses produksi yang lebih cepat dan efisien, yang berperan dalam meningkatkan kapasitas produksi yang mencapai 800 hingga 1200 box per hari.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh Lapis Talas Arasari telah terbukti efektif dalam menjangkau pasar lokal dan wisatawan. Segmentasi pasar yang tepat, baik secara geografis, demografis, maupun psikografis, telah membuat produk ini diterima dengan baik di pasar. Selain itu, strategi pemasaran yang menggabungkan penjualan offline dan online melalui berbagai platform e-commerce dan media sosial turut membantu perusahaan dalam memperluas jangkauan pasarnya.

Aspek Finansial

Meskipun rincian finansial tidak sepenuhnya terbuka, Lapis Talas Arasari memperkirakan margin keuntungan yang sehat, yaitu antara 30-40% per produk. Penggunaan sistem Point of Sale (POS) untuk pencatatan transaksi mempermudah pengelolaan keuangan, serta memastikan bahwa arus kas perusahaan dapat dipantau dengan efisien. Keberlanjutan usaha ini juga didukung oleh margin keuntungan yang relatif tinggi, meskipun perusahaan masih perlu meningkatkan transparansi dalam laporan keuangan.

Aspek Manajerial dan Organisasi

Struktur organisasi yang jelas dan terbagi berdasarkan divisi yang berbeda, seperti HRD, Keuangan, dan Pemasaran, memfasilitasi koordinasi yang efisien dalam operasional perusahaan. Pengelolaan yang baik ini memastikan bahwa setiap bagian berfungsi sesuai dengan tanggung jawabnya, yang pada gilirannya mendukung kelancaran produksi dan distribusi produk.

Aspek Sosial dan Ekonomi

Lapis Talas Arasari memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan petani lokal. Penggunaan bahan baku dari petani lokal dan penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan ekonomi setempat.

Aspek Lingkungan

Lapis Talas Arasari menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke kemasan karton yang ramah lingkungan. Selain itu, perusahaan juga menerapkan sistem pengelolaan sampah yang efektif untuk meminimalkan dampak lingkungan dari operasionalnya.

Berdasarkan hasil analisis kelayakan bisnis yang mencakup tujuh aspek utama, Lapis Talas Arasari terbukti memiliki potensi yang baik untuk berkembang dan menjadi usaha yang berkelanjutan. Meskipun ada beberapa tantangan, terutama dalam aspek pengelolaan keuangan dan pemasaran, perusahaan ini telah menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, usaha berbasis produk lokal dapat meraih kesuksesan. Keberhasilan yang telah dicapai oleh Lapis Talas Arasari menjadi contoh positif bagi UMKM lainnya dalam mengelola usaha kuliner berbasis bahan baku agraris untuk berkembang secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Agrifa, A. R., Deliana, Y., Esperanza, D., & Rachmawati, E. (2024). Persepsi dan Minat Terhadap Penggunaan Green Packaging Pada UMKM Makanan di Kota Bandung. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 10(1), 1334-1342. http://dx.doi.org/10.25157/ma.v10i1.13109 

Ara Sari Official. (n.d.). Beranda [Halaman Facebook]. Diakses dari https://www.facebook.com/AraSariOfficial/?locale=id_ID

arasariofficial (@arasariofficial). (n.d.). Profil Instagram [Profil Instagram]. Diakses dari https://www.instagram.com/arasariofficial/

Bate’e, A. T., Septian, D. L., Pradana, G., Krisanti, S. R., & Widodasih, R. W. K. (2024). Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada UMKM Ditinjau dari Aspek Pasar dan Pemasaran (Studi Kasus Sop Ayam Pak Mim Klaten di Cikarang Selatan). Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 9(1). https://journal.um-surabaya.ac.id/Mas/article/view/21365

Dewi, R. S., Arnold, Latif, T., & Falah, B. M. (2023). Strategi Pemasaran Produk Ramah Lingkungan Untuk UMKM Kemenangan Andalan Kemasan. Masarin, 1(3), 158–169. https://doi.org/10.56881/masarin.v1i3.2021

Esti Dwi Rinawiyanti. (2023). The impacts of corporate social responsibility on small and medium-sized enterprises performance (Unpublished master’s thesis). University of Surabaya. Retrieved from http://repository.ubaya.ac.id/40851/1/Esti%20Dwi%20Rinawiyanti_The%20Impacts%20of%20Corporate%20Social%20Responsibility.pdf

Galang R. R., Dispindra, R. R., Arifin, A. L., & Azmy, A. (2024). Ekosistem Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik Oleh UMKM Menuju Peningkatan Ekonomi Hijau. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 6(2), 852–864. https://doi.org/10.38035/jemsi.v6i2.3299

Hutagalung, C. S., & Parhusip, N. A. (2024). Esensial Legalitas Usaha Terhadap Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(12), 98–106. https://doi.org/10.5281/zenodo.12511440

Muliadi, D. (2023). Manajemen Pengelolaan dan Pengembangan Usaha pada UMKM di Kabupaten Bogor (Studi Kasus pada Usaha Makanan Fast Food). Journal on Education, 5(4), 10976-10988. https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2019

Masnunah, M., Putri, D. P. S., & Irawan, A. (2020). Analisis Kelayakan Usaha Busana Muslim Melalui Aspek Teknis, Pemasaran dan Finansial di UMKM Moma Libas Taqwa. JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri), 3(1), 24–32. https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JITM/article/view/5481

Nawawi, H., & Martini, M. (1996). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugraha, D. E., & Solekah, N. A. (2024). Implementasi Studi Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Hukum, Lingkungan, Pasar dan Pemasaran. Maliki Interdisciplinary Journal, 2(4). https://urj.uin-malang.ac.id/index.php/mij/article/view/6268

Rahayu, T. P., & Hariyanti, A. (2024). Kebijakan Pengelolaan Limbah Industri UMKM Produksi Makanan dan Minuman terhadap Lingkungan di Kota Palangkaraya. Pencerah Publik, 11(1), 1–6. https://doi.org/10.33084/pencerah.v11i1.7579

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Winata, S., Fenita, V. N., Destrilianti, D., Ramzes, M., & Herawati, H. (2025). Strategi Pengembangan UMKM Berbasis Daur Ulang Dan Pengiriman Luar Kota Untuk Mendukung Ekonomi Sirkular. Melayani: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 35-42. https://journal.umpr.ac.id/index.php/pencerah/article/view/7579

Wijayanto, G., Arjang, A., Subroto, D. E., Merakati, I., Pertiwi, T. P., & Hita, I. P. A. D. (2025). PERAN INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN UMKM KULINER TRADISIONAL. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(1), 3602–3607. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.43766

Yin, R. K. (2016). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun