Penjelasanku sangat gamblang dan transparan. Bak sepucuk panah yang terlepas dari busurnya  kata itu mengenai hatinya yang terdalam.  Ia tak bergeming sedikit pun. Sejurus kemudian ia melawan rasa bersalahnya, melompat,  dan menubrukku.  Bragggh ... Kami mengakhiri perang dingin itu . Ia tak lagi meragukan cintaku, setelah cinta yang lain pergi menjauhinya. Dan ia pun mengecup lembut keningku. "Maaf" katanya singkat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI