Mohon tunggu...
Roberson Embong
Roberson Embong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student of MM Technology President University

a Mechanical Engineering who are experienced in automotive and likes sports, education, health and tourism.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Potensi, Kreativitas, Kualitas, dan Promosi Kampung Wisata Toraja

7 Maret 2021   16:06 Diperbarui: 7 Maret 2021   18:07 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana awal persiapan hingga prosesi-prosesi adat dilaksanakan secara lengkap dan utuh serta dinamikanya dalam kehidupan masyarakat toraja, dengan segala macam lika liku di dalamnya,termasuk akan sangat terasa hubungan psikologis, spiritual, sosial dan budaya di dalamnya. 

Wisatawan juga dapat ikut bersama-sama melihat bahkan ikut terlibat dalam menanam padi, bercocok tanam di kebun, beternak hewan,ikut membuat kerajinan tradisional dll. Sungguh akan menjadi suatu pengalaman, pengetahuan, bahkan sejarah kehidupan yang fantastis dan spektakuler yang akan selalu dikenang sebagai sejarah hidup yang indah dan membahagiakan karena hal tersebut tidak akan dirasakan di manapun terlebih lagi bagi wisatawan mancanegara yang kehidupan dan budayanya yang sangat berbeda dengan di negaranya. 

Dengan adanya kampung wisata juga secara langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat dimana terdapat kampung wisata, juga meningkatakan pendidikan khususnya dalam bahasa asing dimana dengan adanya wisatawan yang tinggal di kampung wisata maka akan adanya transfer dan edukasi kemampuan berbahasa asing dari berbagai negara. 

Tentu ini akan menjadi modal besar bagi anak-anak dan pemuda serta orang tua  di kampung wisata untuk belajar bahasa asing secara langsung dan gratis dalam suatu interaksi kehidupan sehari-hari, juga akan dapat memperoleh banyak informasi, wawasan luas dan komunikasi dengan  para wisatawan mengenai negaranya.

Potensi-potensi keindahan alam disekitar kampung wisata seperti sawah, kebun , sungai , peternakan , pegunungan, hutan dll dapat dikembangkan sebagai tempat kuliner,tempat refreshing, tempat acara pernikahan alam dari wisatawan yang ingin menikah dengan latar alam dan budaya toraja, latar foto dan video, dll dengan misalnya membuat tempat makan atau saung-saung  di tengah sawah atau di kebun yang ada kolam ikannya dan berbagai kretifitas lainnya, jadi wisatawan dapat merasakan kenikmatan makan di tengah sawah dengan sentuhan suasana kesejukan dan bunyi suara angin yang berhembus sepoi-sepoi di sawah atau kebun dan diringi lagu dan musik tradisional toraja yang merdu. Sepanjang pematang sawah dibuat jalur jalan yang permanen seperti di buat jembatan kayu kecil yang rapih dan kuat yang bisa wisatawan melintas di tengah persawahan mengambil gambar dan video di tengah sawah dengan lebih leluasa dan nyaman.

Di sekitar rumah tongkonan juga dapat dibuat kedai-kedai seperti saung-saung atau akan lebih baik bila di  alang (lumbung padi) dijadikan tempat sarapan, makan siang dan makan malam dari wisatawan dengan kuliner  umum bahkan kuliner toraja yang halal. Semua itu dengan sendirinya akan meningkatkan kreatifitas dan sumber pendapatan masyarakat dengan menjual kuliner di kampung wisata. 

Selian kuliner yang dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat, juga dapat menjual kerajinan-kerajinan tradisional toraja dan akan lebih menarik lagi bila kerajinan tersebut di buat di kampung wisata tersebut sebagai kerajinan masyarakat bahkan wisatawan bisa ikut mencoba belajar bagaimana membuat kerajinan tradisional toraja, misalnya ikut belajar menenun kain tenun toraja dan mengukir ukiran toraja. 

Rumah adat yang banyak yang tidak lagi sebagai tempat tinggal tapi dibangun hanya sebagai simbol adat dan pemersatu kekerabatan dalam suatu rumpun keluarga, tentu berpeluang untuk dapat disewakan sebagai homestay pada wisatawan yang ingin merasakan bagaimana kehidupan masyarakat toraja pada jaman dulu tinggal di rumah adat tongkonan toraja dengan di buat lebih memenuhi aspek yang lebih nyaman untuk di sewa sebagai tempat menginap sebagai ganti tempat menginap di hotel. 

Selain rumah adat tongkonan banyak dijumpai juga masyarakat toraja membangun rumah tempat tinggal yang disebut rumah bugi' dan rumah batu. Rumah bugi' adalah rumah kayu yang bisa terdapat 4 atau 5 kamar dan rumah batu adalah rumah permanen sebagaimana banyak dijumpai di kota-kota. 

Masyarakat toraja bila sudah dewasa banyak yang suka merantau ke berbagai daerah di Indonesia bahkan di luar negeri, dan selalu mempunyai kerinduan dan kecintaan yang kuat pada kampung halaman dan akan selalu terikat dengan budaya toraja sehingga membuat mereka yang merantau berupaya membangun rumah tempat tinggal di sekitar rumah adat tongkonan mereka dimana bila pulang kampung atau liburan dapat menempati rumah tersebut. 

Rumah tersebut dalam kesehariannya banyak dijumpai di tempati oleh orang tua atau saudara yang tinggal di kampung, dengan demikian banyak pula kamar yang kosong dari rumah tersebut. Bila ada kampung wisata maka kamar-kamar yang kosong tersebut dapat disewakan sebagai homestay kepada wisatawan dengan membuat lebih rapih sebagaimana suasana kamar di hotel sesuai kelas kamar hotel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun