Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Waspada Perjalanan Mudik ke Toraja

21 Maret 2024   12:17 Diperbarui: 22 Maret 2024   07:55 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebongkah batu  besar teronggok di tikungan Jalan Trans Sulawesi, Enrekang-Toraja. Sumber: dokumentasi pribadi

Kegiatan mudik para warga sudah mulai aktif seiring berjalannya bulan Ramadan. Sejumlah warga yang tidak bekerja dan telah cuti di perantauan, memilih mudik lebih awal. Langkah ini diambil karena tarif masih terjangkau. Selain itu, mobilitas lebih bagus karena belum ada kemacetan.

Toraja juga tak sepi dari kegiatan mudik. Oleh karena bulan Maret-April 2024 merupakan masa perayaan Paskah yang bersamaan dengan bulan puasa, maka volume warga yang mudik juga meningkat. Bus-bus AKDP khas Toraja hampir tak ada istirahatnya untuk melayani penumpang. Demikian pula dengan kendaraan roda dua dan minibus. 

Para pemudik bukan hanya kembali ke Toraja. Para perantau dari luar Toraja pun sudah mulai bergerak menuju daerah asalnya masing-masing.

Musim hujan masih meninggalkan  jejak di Toraja. Pada sejumlah titik, terdapat penyempitan jalan, longsor, jalan berlubang dan genangan air. 

Terkait dengan kegiatan mudik ke Toraja, maka sangat penting bagi setiap pengendara untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika sudah masuk di wilayah Kabupaten Tana Toraja.

Terjadi penyempitan jalan karena terdapat satu bongkahan batu besar yang saat ini sedang teronggok di jalan trans Sulawesi poros Enrekang-Tana Toraja. Lokasinya tepat di kampung Balulu', KM 285, Lembang (desa) Buntu Limbong, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja. Ini adalah efek dari hujan deras lebih seminggu yang lalu, terjadi longsor. Batu besar ini menutupi setengah badan jalan. 

Mengapa pengendara wajib waspada? Batu besar tersebut tepat berada di tikungan tajam. Dari arah berlawanan, pengendara tidak akan saling melihat. Khusus dari arah Makassar atau Enrekang, dari sisi selatan, pengendara sudah pasti akan menggunakan badan jalan sebelah kanan karena badan jalan sebelah kiri tertutup batu besar. 

Kendaraan roda empat tidak memungkinkan untuk berpapasan di tikungan tajam yang telah tertutup batu tersebut. Apalagi bus-bus AKDP Toraja yang melintas terkenal dengan bus panjang dan mewah. Belum lagi truk-truk pembawa aspal, pasir, BBM dan ekspedisi hampir setiap pagi dan malam hari banyak bergerak ke arah Toraja. 

Demi mengamankan pengendara dari kecelakaan lalu lintas, pihak PUPR Tana Toraja sendiri telah memasang tanda peringatan bagi pengendara dari kedua arah berlawanan.

Berikutnya, pihak Polres Tana Toraja juga memasang police line. Membunyikan klakson ketika melintas siang hari adalah tindakan positif yang wajib dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun