Mohon tunggu...
Roberson Embong
Roberson Embong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student of MM Technology President University

a Mechanical Engineering who are experienced in automotive and likes sports, education, health and tourism.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Potensi, Kreativitas, Kualitas, dan Promosi Kampung Wisata Toraja

7 Maret 2021   16:06 Diperbarui: 7 Maret 2021   18:07 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Objek Wisata Rumah Adat Tongkonan Marante Tondon, Toraja Utara

Masa pandemi covid 19 yang terjadi saat ini sudah setahun, yang telah menyebabkan banyak kendala dan tantangan tersendiri dalam kehidupan manusia di seluruh dunia dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat ekonomi, dimana pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain menjadi terbatas, yang mengakibatkan terbatasnya aktifitas dan produktifitas dalam kehidupan manusia di banyak sektor. 

Tentu demikian pula aktivitas dan produktivitas dalam sektor parawisata  menjadi berkurang karena berkurangnya kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kondisi ini membuat terpuruknya parawisata dan turunnya tingkat perekonomian masyarakat secara drastis. 

Walau demikian tentu kehidupan masyarakat harus terus berlangsung sehingga dibutuhkan upaya-upaya dan ide-ide cemerlang dan terukur untuk terus mempertahankan agar parawisata terus maju dan perekonomian masyarakat meningkat. 

Salah satu upaya dan ide untuk memajukan parawisata adalah membuat kampung wisata di Toraja dimana wisatawan dapat tinggal di lokasi kampung wisata untuk beberapa waktu dan secara langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendidikan masyarakat.

Potensi untuk suatu kampung wisata banyak di jumpai di kehidupan masyarakat toraja sehari-hari, dimana banyak dijumpai rumah-rumah adat ( rumah adat tongkonan ) dan lumbung-lumbung padi ( Alang ) yang dibangun secara mandiri dan bersama secara gotong royong oleh suatu rumpun keluarga sebagai simbol keutuhan dan pemersatu rumpun keluarga dalam spiritual, sosial, adat, dan budaya. 

Selain itu dijumpai juga potensi pemandangan alam yang indah yang ada di sekitar lokasi rumah adat tongkonan dimana bisa dilihat adanya bentangan sawah dan kebun yang luas dan indah, sungai, air terjun, area yang di tumbuhi bambu,  peternakan , kegiatan-kegiatan adat dalam masyarakat yang beraneka ragam baik kegiatan adat Rambu Solo ( prosesi adat pemakaman) maupun kegiatan adat Rambu Tuka ( prosesi adat sukacita dan persembahan syukur misalnya pernikahan, syukuran rumah adat yang baru dll ), prosesi adat ma'nene yaitu prosesi membersihkan jenasah yang sudah lama di kuburkan dengan mengganti pakaiannya dengan yang baru ) , terdapat pula lokasi pemakaman adat ( patane) suku toraja yang menyimpan banyak cerita dan sejarah yang akan membuat keingintahuan lebih banyak tentang tradisi pemakaman suku toraja. 

Masih banyak lagi potensi-potensi wisata yang ada dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat toraja yang unik dan sensasional dalam balutan kehidupan adat masyarakat toraja yang tidak ada duanya di dunia ini.


foto-3-60448b678ede484526149892.png
foto-3-60448b678ede484526149892.png
Pemandangan alam dan kehidupan sehari-hari di sekitar rumah adat Tongkonan Toraja

Kehidupan sehari-hari masyarakat adat toraja menjadi saksi kehidupan yang tidak akan dijumpai dibelahan bumi manapun dengan keunikan tersendiri dengan tingkat budaya yang tinggi dan asli yang menjadi ketertarikan dan kenikmatan tersendiri untuk bukan hanya di dengar, dibaca di media, di nonton di film atau televisi atau media lainnya, untuk dilihat saat melakukan kunjungan wisata yang singkat tapi akan menjadi terasa lengkap dan fantastis bila dirasakan secara langsung oleh wisatawan dengan tinggal beberapa hari bersama dalam kehidupan keseharian dan dinamika masyarakat toraja. 

Wisatawan dapat tinggal selama beberapa hari dan mengikuti secara langsung bersama-sama kehidupan masyarakat adat toraja sambil menikmati dan mengabadikan keindahan pemandangan alam, sawah, kebun, sungai , air terjun, peternakan, dll yang ada di sekitar rumah adat tongkonan masyarakat toraja. 

Selain itu bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana awal persiapan hingga prosesi-prosesi adat dilaksanakan secara lengkap dan utuh serta dinamikanya dalam kehidupan masyarakat toraja, dengan segala macam lika liku di dalamnya,termasuk akan sangat terasa hubungan psikologis, spiritual, sosial dan budaya di dalamnya. 

Wisatawan juga dapat ikut bersama-sama melihat bahkan ikut terlibat dalam menanam padi, bercocok tanam di kebun, beternak hewan,ikut membuat kerajinan tradisional dll. Sungguh akan menjadi suatu pengalaman, pengetahuan, bahkan sejarah kehidupan yang fantastis dan spektakuler yang akan selalu dikenang sebagai sejarah hidup yang indah dan membahagiakan karena hal tersebut tidak akan dirasakan di manapun terlebih lagi bagi wisatawan mancanegara yang kehidupan dan budayanya yang sangat berbeda dengan di negaranya. 

Dengan adanya kampung wisata juga secara langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat dimana terdapat kampung wisata, juga meningkatakan pendidikan khususnya dalam bahasa asing dimana dengan adanya wisatawan yang tinggal di kampung wisata maka akan adanya transfer dan edukasi kemampuan berbahasa asing dari berbagai negara. 

Tentu ini akan menjadi modal besar bagi anak-anak dan pemuda serta orang tua  di kampung wisata untuk belajar bahasa asing secara langsung dan gratis dalam suatu interaksi kehidupan sehari-hari, juga akan dapat memperoleh banyak informasi, wawasan luas dan komunikasi dengan  para wisatawan mengenai negaranya.

Potensi-potensi keindahan alam disekitar kampung wisata seperti sawah, kebun , sungai , peternakan , pegunungan, hutan dll dapat dikembangkan sebagai tempat kuliner,tempat refreshing, tempat acara pernikahan alam dari wisatawan yang ingin menikah dengan latar alam dan budaya toraja, latar foto dan video, dll dengan misalnya membuat tempat makan atau saung-saung  di tengah sawah atau di kebun yang ada kolam ikannya dan berbagai kretifitas lainnya, jadi wisatawan dapat merasakan kenikmatan makan di tengah sawah dengan sentuhan suasana kesejukan dan bunyi suara angin yang berhembus sepoi-sepoi di sawah atau kebun dan diringi lagu dan musik tradisional toraja yang merdu. Sepanjang pematang sawah dibuat jalur jalan yang permanen seperti di buat jembatan kayu kecil yang rapih dan kuat yang bisa wisatawan melintas di tengah persawahan mengambil gambar dan video di tengah sawah dengan lebih leluasa dan nyaman.

Di sekitar rumah tongkonan juga dapat dibuat kedai-kedai seperti saung-saung atau akan lebih baik bila di  alang (lumbung padi) dijadikan tempat sarapan, makan siang dan makan malam dari wisatawan dengan kuliner  umum bahkan kuliner toraja yang halal. Semua itu dengan sendirinya akan meningkatkan kreatifitas dan sumber pendapatan masyarakat dengan menjual kuliner di kampung wisata. 

Selian kuliner yang dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat, juga dapat menjual kerajinan-kerajinan tradisional toraja dan akan lebih menarik lagi bila kerajinan tersebut di buat di kampung wisata tersebut sebagai kerajinan masyarakat bahkan wisatawan bisa ikut mencoba belajar bagaimana membuat kerajinan tradisional toraja, misalnya ikut belajar menenun kain tenun toraja dan mengukir ukiran toraja. 

Rumah adat yang banyak yang tidak lagi sebagai tempat tinggal tapi dibangun hanya sebagai simbol adat dan pemersatu kekerabatan dalam suatu rumpun keluarga, tentu berpeluang untuk dapat disewakan sebagai homestay pada wisatawan yang ingin merasakan bagaimana kehidupan masyarakat toraja pada jaman dulu tinggal di rumah adat tongkonan toraja dengan di buat lebih memenuhi aspek yang lebih nyaman untuk di sewa sebagai tempat menginap sebagai ganti tempat menginap di hotel. 

Selain rumah adat tongkonan banyak dijumpai juga masyarakat toraja membangun rumah tempat tinggal yang disebut rumah bugi' dan rumah batu. Rumah bugi' adalah rumah kayu yang bisa terdapat 4 atau 5 kamar dan rumah batu adalah rumah permanen sebagaimana banyak dijumpai di kota-kota. 

Masyarakat toraja bila sudah dewasa banyak yang suka merantau ke berbagai daerah di Indonesia bahkan di luar negeri, dan selalu mempunyai kerinduan dan kecintaan yang kuat pada kampung halaman dan akan selalu terikat dengan budaya toraja sehingga membuat mereka yang merantau berupaya membangun rumah tempat tinggal di sekitar rumah adat tongkonan mereka dimana bila pulang kampung atau liburan dapat menempati rumah tersebut. 

Rumah tersebut dalam kesehariannya banyak dijumpai di tempati oleh orang tua atau saudara yang tinggal di kampung, dengan demikian banyak pula kamar yang kosong dari rumah tersebut. Bila ada kampung wisata maka kamar-kamar yang kosong tersebut dapat disewakan sebagai homestay kepada wisatawan dengan membuat lebih rapih sebagaimana suasana kamar di hotel sesuai kelas kamar hotel. 

Sewa kamar kosong tersebut dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitar kampung wisata dimana para wisatawan yang sewa kamar tersebut dapat sekaligus merasakan sensasional suasana tinggal di kehidupan masyarakat adat toraja yang tidak akan di dapatkan bila menginap di hotel yang paling mewah sekalipun atau di kediaman mereka.

foto-4-60448b55d541df57f65e02f2.png
foto-4-60448b55d541df57f65e02f2.png
Lokasi Wisata Negeri di atas awan Lolai dan Patung Yesus Buntu Burake yang tertinggi di dunia di Toraja

Tentu secara otomatis akan banyak kreatifitas dan produktifitas yang dapat dilakukan bila suatu lokasi rumah adat tongkonan menjadi kampung wisata dan secara linear akan meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar kampung wisata, juga akan meningkatkan pendidikan secara khusus peningkatan kemampuan dalam berbahasa asing dari berbagai bahasa di dunia ini.

Untuk dapat membangun suatu kampung wisata maka peran aktif dari pemerintah daerah  sangat di perlukan dimana pemerintah dapat menganggarkan anggaran kampung wisata dan membuat suatu program khusus pengembangan kampung wisata di toraja di banyak lokasi rumah adat tongkonan yang sangat banyak tersebar di toraja sampai ke pelosok-pelosok. 

Selain itu promosi akan kampung wisata dilakukan dengan menarik dan komunikatif sehingga dapat di pahami baik oleh calon wisatawan mengenai kenikmatan dan sensasional bila mengikuti program tour kampung wisata. Sistem managemen kampung wisata harus dibuat sebagai pedoman dan kontrol  dalam pengembangan kampung wisata kepada masyarakat yang ada di sekitar sehingga dapat terkontrol dan dikembangkan baik secara sistematis dalam menjalankannya.

Selain dengan adanya kampung wisata akan banyak dampak positif  yang di dapatkan dan dirasakan  tapi juga bisa saja ada dampak negarif yang bisa di timbulkan yang tentu hal tersebut harus dikelola dan dikontrol baik dan terukur.  Keamanan juga harusnya lebih ditingkatkan sehinnga akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat adat di tempat kampung wisata.

Dimasa pandemi ini ada begitu banyak kegiatan di masyarakat yang berhenti atau tidak maksimal dilaksanakan dalam sektor pariwisata, tapi bukan berarti menghentikan atau mengurangi kreatifitas dan produktifitas yang bisa dikembangkan untuk kemajuan parawisata. 

Justru dimasa pandemi ini ada banyak waktu dan kesempatan serta tantangan dan peluang besar  untuk membuat ide-ide yang hebat, mempersiapkan dan membangun kampung wisata, kesempatan untuk gencar melakukan promosi kampung wisata dan jenis promosi wisata lainnya,  sehingga bila keadaan sudah menjadi pulih kembali dari pandemi atau  lebih baik atau terkendali baik  maka parawisata akan kembali bergerak dan meningkat pesat,terlebih dengan akan di diterapkannya fasilitas telekomunikasi 5G maka akan semakin memudahkan dan mempercepat promosi wisata ke seluruh dunia. 

Saat ini  pemerintah lebih bergerak cepat untuk menciptakan kondisi herd immunity di masyarakat dengan melakukan vaksinasi dengan secara terstruktur, sistematis, cepat dan terukur, maka sektor parawisata telah siap menyambut kedatangan para wisatawan dari berbagai daerah dan negara dengan penyambutan yang ramah yang kualitas pelayanannya sangat baik dan meningkat terus yang akhirnya akan memuaskan para wisatawan yang akan terus menyampaikan promosi-promosi gratis ke berbagai pihak untuk dapat mengikuti program wisata dari kampung wisata. Terlebih sekarang telah beroperasinya Bandara Toraja yang akan semakin meningkatkan dan memudahkan transportasi udara yang lebih nyaman, aman dan cepat sampai ke Toraja. 

Dengan demikian dari waktu ke waktu akan terus terasa perkembangan parawisata ke arah yang lebih baik, kreatif, produktif dan berkualitas serta semakin meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah dan negara, juga meningkatkan pendidikan dan kemampuan bahasa asing dari masyarakat.

Kampung wisata adalah satu bentuk potensi dan peluang besar untuk meningkatkan parawisata, ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah dan negara, tentu masih ada banyak potensi wisata lainnya yang dapat di bahas untuk di kembangkan dalam artikel-artikel berikutnya. Terus semangat untuk memajukan kampung wisata di Toraja khusunya dan Indonesia umumnya serta parawisata secara keseluruhan di Indonesia.

Bekasi, 7 Maret 2021

Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Management Technology President University Bekasi Jawa Barat Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun