Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ingatan dan Manusia

20 Maret 2024   14:36 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Di sebuah hutan di tengah pulu

Untuk semua kejadian yang menjadi ingatan. Baik hitam-putih, terang-gelap, jelek-indah, sedih-senang, tersimpan dalam kotak pikiran. Kadang, aku lupa menyimpannya di mana-mana. Kadang pula aku ingat dan menghamburkannya di kepala.

Untuk semua ingatan yang menjadi kenangan. Membuat banyak air-air mata macam rupa jatuh. Entah jatuh di mana, kadang di jari, kadang pula di telinga. Jika jatuh ditelinga, aku merasa mendengar suara mu. Jikalau ia jatuh di jari, aku merasa sentuhan mu. Dan jika ia tidak jatuhpun, aku merasa kehadiran mu.

Untuk semua kenangan yang menjadi pengalaman. Menyadarkan aku ditengah mabuk. Tercecoki idealisme tak masuk akal sampai segala hal yang berbau perfeksionisme. Yang tentu saja membutakan mata dan jiwa ku dalam melihat realita. Mematikan rasa empati dan emosi ku dalam jangka waktu yang lama. Melalui nya, aku kembali sadar dan menghidupkan apa-apa yang sudah mati rasa.

Untuk semuanya, kudekap kalian pada diriku. Agar terlengkapi apa-apa saja yang hilang. Agar utuh menjadi manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun