Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

PTM: Pengadilan Tengah Malam

2 November 2023   07:00 Diperbarui: 2 November 2023   07:16 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika malam pergi dan pagi kembali (dok. pribadi)

Malam merangkak pelan. Ingatan memilih untuk merangkai apa-apa yang telah dikerjakan. Dinilai satu demi satu, benar atau salah. Bisa jadi keduanya atau tidak keduanya. 

Akal pikiran adalah hakim teradil dan terkejam. Mengadili setiap pilihan yang sudah menjadi takdir. Terkadang ku sesali, seringkali ku syukuri. Atau tak keduanya. Tak berbuat apa-apa.

Emosi adalah pengacara yang meramaikan suasana. Membangkitkan nyali, tak ayal menurunkan jeli. Seharusnya aku mengatur. Bukan sebaliknya, menjadi boneka dan membela diri. Atas apa-apa yang semestinya tersangka.

Malam menuju sunyi. Segala prasangka meminta untuk dijustifikasi. Satu demi satu, diverifikasi hati-hati. Aku merenungi semua ekspektasi dan prediksi menuju hari esok. Agar esok malam bisa memulai aktivitas kembali.

Aku merangka pelan menuju sunyi. Tidurku belum datang lagi.

(Nb. Dibuat tengah malam, di publikasi pagi hari. Biar banyak yang baca)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun