Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Siklus: Rindu

26 Oktober 2021   12:27 Diperbarui: 26 Oktober 2021   12:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rindu yang menyerahkan daftar nama. Nama-nama manusia yang telah pergi dan meninggalkan. Sejuta kenangan menjadi kado kejutan yang menyusul setelahnya. Pahit-Manis. Baik-Buruk. Kuresapi sampai rindu menghilang di ufuk timur. Tempat surya menyapa dari kejauhan. Lalu seperti biasa, mengulang hari. Sampai rindu kembali datang menuju tempat tidurku , malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun