Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Gelora

12 November 2019   14:17 Diperbarui: 12 November 2019   14:28 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubakar debu debu. 

Sisa-sisa gelora masa muda milikmu, yang tak pernah bisa menjadi utuh.

 Kujahit ingatanku bersama kenanganmu. 

Hingga menjadi berjuta memori yang bisa kita tabung untuk kemudian hari. 

Mungkin tak semuanya indah.

Ada nestapa dan curiga. 

Namun pasti ada cinta disetiap helaian kata, sentuhan, dan kecupan milik kita. 

Tak butuh sandi khusus untuk membuka hati-hati yang berkarat. 

Satu kedipan saja mampu membangkitkan gairah, yang pernah hilang entah kemana.

Aku dan kau saling memeluk malam itu. 

Malam menua.

Tapi kita tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun