***
"Tuh kan, kalau tak diperiksa tak tau aku kalau kamu tadi makan sayur nangka. Kan kamu ada sakit Maag. Tahanlah sementara saja."
"Tapi aku kepengen Bang." Rini menangis semua selera makannya membuatnya sakit tak tertahankan.
"Sabar ya, tunggu lima bulan lagi. Tak terasa itu."
"Asal Abang tau ya, satu hari itu rasanya setahun bagiku. Lama Bang!"
"Iya iya, sekarang istirahatlah dulu. Besok harus kuat demi perkembangan anak kita dalam perutmu. Dah minum obat insyaa Allah aman malam ini."Â
"Edo Bang." Rini memelas berurai air mata.
"Jangan nangis terus, dah bengkak matamu tu. Edo aman dengan Ayah tadi."
"Badanku sakit semua Bang." Semakin menangis Rini sambil memeluk bantal guling.
"Tidurlah cepat."
"Aku biasa tidur dengan Edo. Bawa dia ke sini."