***
Empat bulan berlalu begitu cepat, tak terasa kandungan Rini memasuki usia 19 minggu. Perutnya sudah terlihat membesar. Tetangga juga sudah banyak yang mengetahui kehamilannya.Â
"Jangan di rumah aja Rin, bawa jalan kaki tu ke warung deket rumah. Itung-itung olah raga." Bu Astri yang kebetulan lewat depan rumah menyapa Rini dengan suaranya yang penuh semangat. Saking semangatnya Bu Irda ikut berhenti dan nimbrung juga.
"Iya tu Rin, dengerin bu Astri, biar gampang lahiran. Biasa anak kedua mah mudah aja keluarnya. Kan udah ada jalan ya bu ya."
"Bener tu Bu."
"Saya jalan di rumah saja bu."
"Wah udah kelihatan tu perutnya. Kalau saya dulu enam bulan baru kelihatan. Hihi."
"Sama saya enam bulan ke atas baru nampak perutnya. Makanya saya langsing begini sekarang." Bu Irda menambahkan.
"Ya bedalah Bu-Ibu, tiap kehamilan kan beda-beda! Kalau sama baru dipertanyakan!" Rini terpancing emosi juga.
"Tuh Rini, paling gak mau denger nasehat. Pamali tau. Judes amat. Ya sudah saya ke warung Bu Lina dulu. Yuk Bu Irda."
"Ayok."