Dina memberinya petunjuk agar bisa langsung selesaikan tugas kantor dan segera pulang. Dina hanya berharap suaminya pulang cepat hari ini. Semoga WA ini dibacanya. Namun sudah satu jam berlalu belum centang biru juga.Â
Biarlah aku ke salon dan belanja keperluan dapur dulu. Toh masih ada tiga jam lagi menjelang sore. Aku ingin sekali mengajak mas Johan nonton bioskop. Sejak menikah kami belum pernah menonton bioskop bersama. Aku akan pesan tiket dulu.Â
"Mbak, pesan tiketnya dua ya." Dina memilih film romantis khusus untuk suaminya. Semoga dia suka.Â
Tiga jam yang singkat berlalu. Aku mencoba menelpon suamiku namun tak aktif. Apa mungkin hpnya lowbat? Entahlah. Hatiku tak tenang malam ini. Aku benar-benar tak bisa tidur karena menunggu kepulangan suamiku. Tepat jam 23.57 suamiku pulang.Â
"Mas, kamu lembur?" Tanyaku.
"Iya, kenapa kamu belum tidur?" Tanyanya tanpa merasa bersalah sudah buatku cemas karena hp tak aktif.
"Kamu beneran gak ingat mas? Tega kamu.."Â
"Apalagi sih Din, aku pulang bukannya ditanya udah makan atau belum. Malah nanya yang aneh-aneh."
Dan seperti biasa aku selalu kalah jika berdebat dengannya.
Air mataku tumpah begitu saja karena kejutan yang aku persiapkan tak berguna sama sekali. Aku merasa bodoh.Â
"Aku capek Din, jangan bikin aku makin suntuk ya."