Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setitik Luka

29 November 2020   07:33 Diperbarui: 30 November 2020   03:15 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dina memberinya petunjuk agar bisa langsung selesaikan tugas kantor dan segera pulang. Dina hanya berharap suaminya pulang cepat hari ini. Semoga WA ini dibacanya. Namun sudah satu jam berlalu belum centang biru juga. 

Biarlah aku ke salon dan belanja keperluan dapur dulu. Toh masih ada tiga jam lagi menjelang sore. Aku ingin sekali mengajak mas Johan nonton bioskop. Sejak menikah kami belum pernah menonton bioskop bersama. Aku akan pesan tiket dulu. 

"Mbak, pesan tiketnya dua ya." Dina memilih film romantis khusus untuk suaminya. Semoga dia suka. 

Tiga jam yang singkat berlalu. Aku mencoba menelpon suamiku namun tak aktif. Apa mungkin hpnya lowbat? Entahlah. Hatiku tak tenang malam ini. Aku benar-benar tak bisa tidur karena menunggu kepulangan suamiku. Tepat jam 23.57 suamiku pulang. 

"Mas, kamu lembur?" Tanyaku.

"Iya, kenapa kamu belum tidur?" Tanyanya tanpa merasa bersalah sudah buatku cemas karena hp tak aktif.


"Kamu beneran gak ingat mas? Tega kamu.." 

"Apalagi sih Din, aku pulang bukannya ditanya udah makan atau belum. Malah nanya yang aneh-aneh."

Dan seperti biasa aku selalu kalah jika berdebat dengannya.

Air mataku tumpah begitu saja karena kejutan yang aku persiapkan tak berguna sama sekali. Aku merasa bodoh. 

"Aku capek Din, jangan bikin aku makin suntuk ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun