Mohon tunggu...
La BolonG
La BolonG Mohon Tunggu... Penulis

_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"FOMO Tiktok"

10 April 2025   06:55 Diperbarui: 10 April 2025   06:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


FOMO TikTok

Aku tenggelam dalam layar kaca,
ombak swipe menggulung tanpa suara,
detik-detik lari seperti cahaya,
tak sempat kutangkap makna dunia.

Mereka menari dalam bingkai sempit,
senyum terukir, palsu tapi legit.
Filter jadi topeng yang manis pahit,
menyembunyikan sunyi yang tak terlihat.

TikTok bukan sekadar aplikasi,
ia jam pasir, ia ilusi.
Tren datang bagai badai menari,
membawaku hanyut, lupa diri.

Hatiku berdenyut seperti alarm,
takut tertinggal, cemas tak terang.
Bukan pada dunia yang terus terang,
tapi pada sepi yang diam dan garang.

FOMO ini bukan sekadar resah,
tapi cermin retak yang tak ramah.
Aku mengejar jejak yang tak basah,
dalam hutan semu yang penuh gelisah.

Aku ingin tenang, rebah, dan diam,
namun dunia tak pernah padam.
TikTok berdetak, jadi dendam,
mendesakku terus ikut dalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun